Sabtu, 14 Maret 2009

Untitled

Tuhan, aku rindu, aku rindu, aku rindu padaMu.

Terlalu banyak hal yang kutakutkan. Terlalu banyak hal yang kukhawatirkan. Dalam hati aku bertanya, sehatkah jiwaku? Lemahkah mentalku? Pengecutkah aku?

Tuhan, berkali-kali aku selalu jatuh di dalam lubang yang sama. Ibuku bilang hanya anjing yang selalu jatuh di dalam lubang yang sama. Ayahku bilang aku selalu mengecewakannya.

Terkadang aku mendapati diriku selalu berada di tempat yang sama. Ketika semua orang bergerak maju menaiki tangga, aku masih berdiri di tempatku. Hanya diam, tidak melakukan apa-apa. Batinku berteriak, ada apa dengan diriku? Kenapa aku tidak bergerak sama sekali? Tidak maju dan juga tidak mundur.

Tuhan, berkali-kali aku bertanya pada diriku. Sudah gilakah aku? Hilangkah logika dari otakku? Kenapa aku tidak sama seperti orang lain? Kenapa aku tidak dapat keluar dari kurunganku sendiri? Sebenarnya, ada apa denganku, Tuhan?

Percuma kumencari tahu. Percuma bertanya pada semua orang bijaksana di atas bumi. Mereka pasti hanya akan bilang. It’s all in your mind. Semua hanya ada di dalam pikiranku. Lalu, rusakkah otakku?

Persetan.

Persetan.

Persetan dengan semua manusia.

Siapakah mereka hingga berhak menghakimi aku?

Siapa mereka hingga dapat menghina aku?

Apa itu karena aku bukan manusia?

Katakan saja dengan mulut kotormu, manusia. Apakah aku bukan manusia? Begitu rendahkah aku hingga kau merasa pantas untuk mencemoohku? Memangnya kau pikir kau siapa? Baiklah. Kalau aku bukan manusia, lalu kau itu apa? Bukankah kau lebih kotor dariku karena mulut berbisamu itu?

Persetan.

Persetan.

Aku lelah, Tuhan.

Bolehkah aku mengakhiri semuanya?

Lagipula tanggung, bukan?

Kau memberiku tubuh yang rusak, jiwaku juga sudah mulai membusuk. Mungkin Lucifer akan menjadi teman terbaikku. Tapi, satu hal yang membuatku berduka. Kau tidak ada di sampingku, Tuhan. Entah kenapa, itu yang paling membuatku sedih.


Aku tidak takut kematian.

Aku tidak takut neraka.

Yang paling membuatku takut, membuat hatiku hancur berkeping-keping adalah ketika Kau meninggalkanku sendirian.


Aku sadar. Aku tahu. Kalau hanya Kau yang kumiliki.


Aku tak butuh siapapun. Keluarga, teman atau kekasih. Yang aku mau hanya Kau.

Cuma Kau.


Tuhan. Bapa. Jesus. Sebenarnya, ada apa denganku?


Ada apa denganku?


Aku mau hanya Kau yang menjawabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan kesan dan pesan anda. I only receive spam from friends only, please. Thank you.