Jumat, 26 Desember 2008

Rosa Dan Mawar





Nyohoho, itulah foto si Rosa. Gw udah minta ijin sama orangnya. Eh, ga minta ijin deng. Tapi cuma ngomong doang kalo gw mo taro fotonya di blog gw hohoho. Seperti biasalah, gw pake kata-kata manipulasi kelas tinggi yang dapat menstimulasi si korban secara tak sadar untuk menyetujui kontrak alias Photobucket hohoho.

Bisa anda lihat dari gayanya. Dia memang anak yang UNIK. Mintanya difoto terus. Semua kompie ama hape gw penuh dengan foto dia. Heuleuh..heuleuh... Sedikit tentang Rosa. Kalo anda pikir semua orang Jawa adalah orang yang konservatif, ramah dan suka tersenyum. Bersiap-siaplah terpental dari dunia khayalan anda. Karena Jawa yang satu ini pintar bersilat lidah, sinis dan suka ngomel-ngomel gaje.




Nah, kalo ini si Mawar. Sebenarnya dia bilang sama gw, dia ga keberatan sama sekali gw taro fotonya sampe sejelas-jelasnya, sampe segede gajah pun tak apa. Tapi dengan syarat, tidak boleh aneh fotonya. Ini aneh ga ya? 

Yep, mereka berdua my best pren. Karena gw dan Rosa sama-sama berlidah cabe rawit, tentu saja kita sering menghina Mawar yang notabene lemotnya minta ampun. Pernah suatu kali Rosa ngatain Mawar yang menurut gw sangat amat keterlaluan, yang kalo gw ada di posisi Mawar, bisa-bisa terjadi Perang Dunia ke-10 (PD sebelumnya terjadi di rumah gw). Tapi, si Mawar ga pernah marah, man. Menurut gw, dia hebat banget. Walau apapun kata orang sama dia, dia tuh yang tetap ketawa-ketawa dan ngomong santai. Gw kagum dan banyak belajar dari Mawar soal ini.

Kemarin ada yang curhat sama gw karena ada orang yang begitu mirip dengan dirinya, sehingga pada akhirnya mereka saling menyakiti satu sama lain. Gw ternyata pernah mengalami hal yang sama di dua masa yang berbeda. Satu pas gw SMA dan satu lagi pas di tahun pertama kuliah gw. Waktu gw SMA, gw bersahabat dengan orang yang sama-sama mengalami penderitaan di dalam keluarga. Bisa dibilang 'kekerasan dalam rumah tangga', cuma bedanya dia kekerasan secara fisik dan gw kekerasan secara mental. Sifat kami benar-benar mirip banget. Kalau senang, kita ketawa dan kalau kita sedih, ketawa kita tambah gede. Ditambah lagi dengan congor kita yang suka ceplas-ceplos seenaknya tanpa memperhatikan perasaan orang lain. And, JLEB! Persamaan itu malah sering buat kita musuhan.

Musuhan-berantem-baikan-berantem-teriak2-nangis-baikan-berantem-baikan.  Kira-kira seperti itulah hubungan gw sama dia selama 3 tahun di SMA. Di tahun terakhir, orang itu buat satu hal yang ga bisa gw maafin. Gila yah'! Ternyata benar apa kata pepatah, 'Dalamnya lautan dapat diukur, tapi dalamnya hati manusia tak dapat diukur'. Mulai dari sini, kehidupan gw mulai hancur. Kalo lo pikir ini masalah cowok yang direbut teman, lo SALAH BESAR! Masalah kami lebih besar dari ini, karena ini benar-benar mempengaruhi kehidupan gw sampe sekarang. Hidup gw luluh lantah berantakan gara-gara dia!

Satu tahun berselang. Gw ketemu lagi orang yang mirip sama gw. Awal pertemuan gw sama cewek yang berinisial DA ini, entah kenapa buat perasaan gw ga enak. Ternyata, firasat gw benar. She's not a good person. Makhluk DA ini lebih parah dari temen gw yang ada di SMA. Semua curhatan gw diceritain sama orang-orang sekampung dan GILANYA, dia putar-balikkan fakta jadi ancur-lebur. Menjadikan gw menjadi tokoh 'Penjahat' di setiap cerita. Lo pikir gw tahu ini dari gosip yang disebar dari teman gw yang namanya A yang bilang, 'Eh, tau gak sih nes, kalo DA ngomongin elo kek begini-begitu?' KAGAK. Gw denger langsung kata-kata DA dari mulutnya sendiri, sementara gw sembunyi-sembunyi menyelinap di belakang dia dan nguping dari ruangan lain.

Semua orang menatap gw dengan pandangan aneh sejak itu. Setiap gw berada di tengah keramain, gw selalu merasa mereka menatapku jijik atau semacamnya. Bodohnya, gw cuma diam. Gw bisa apa? Walau gw dengar bisikan-bisikan mereka yang mencaci-maki gw, gw cuma diam. Belum lagi masalah yang lain bercampur-aduk jadi satu yang gw kira bakal bunuh gw saat itu. Jeleknya, gw memilih lari dari semuanya. Yeah, gw akui gw pengecut. Tapi, gw cuma sendiri. I have nobody. Even my family is my enemy. 

Gw ngerasa sakit, tapi rasa sakit itu ga ada di badan gw. Gw bisa tahan walau separah apapun luka di badan gw. Kaki gw pernah ketusuk besi tajam sampai dijahit berlapis-lapis, gw bisa tahan. Luka dalam yang gw siram alkohol, gw bisa tahan. Gw bisa tahan semua rasa sakit di atas badan gw, tapi rasa sakit dari luka yang tak kasat mata? Gw ga sanggup nahannya. Itu lebih sakit dari rasa sakit manapun. Gw ga bisa tidur, ga bisa makan, gw bahkan ga berani keluar sejengkal pun ke dunia luar.

I'm broken.

But, nobody cares for me. Nobody talks to me. Dan, semuanya berubah menjadi gelap. Gw ga peduli apapun dan siapapun yang ada di dunia. Masa bodoh! Gw ga pernah percaya manusia lagi, bahkan sama keluarga gw sendiri sekalipun. Dan, gw mulai bangkit berdiri dengan berpijakkan kegelapan yang gw bawa dari dasar neraka. Sampai akhirnya, gw benar-benar merasa iblis mulai merasuki diri gw.

Ketika abang gw mengatakan sesuatu yang berada di luar kendali gw sbg manusia....
Kata-kata sampah yang menyeret gw jatuh ke dalam jurang tak berujung....
Untuk pertama kalinya, gw biarkan rasa amarah menguasai diri gw dan hati gw bergolak....

Gw bawa pisau dari dapur, mengacungkannya di hadapan dia, sementara sang iblis berkata....
"You could just kill him. Tore him out." Yeah, gw tusuk pisau itu ke dadanya, merobek-robek dagingnya dan membunuhnya. Dalam pikiranku, sayangnya. Nyahahaha. Photobucket Ketipu kalian. Hohoho.

Masa gw bunuh abang gw sendiri? Nggaklah. Tapi, emang iya gw marah banget sama dia. Sampe-sampe besoknya gw dianterin ke psikolog Photobucket.

Gw emang parah hohoho. Tapi, psikolog mah ga ada gunanya. Cuma buang-buang duit doang. Pada akhirnya, diri kita sendiri yang menolong kita. Dan, di tengah-tengah krisis gw yang tak pernah mempercayai manusia lagi, gw malah bertemu dengan Rosa dan Mawar. Well, they help me a lot tanpa gw sadari. Mereka perlahan-lahan mengubah gw menjadi manusia seutuhnya.

Di kala kita saling menyakiti hati masing-masing, kita tanpa malu meminta maaf secara terbuka. Di kala kita dalam kesusahan, kita menghadapinya dengan tawa. Dan, kita tak pernah menyembunyikan apapun yang ada di dalam hati ttg satu sama lain. Coz' true friends always stab from the front, not from behind. 

1 komentar:

Tuliskan kesan dan pesan anda. I only receive spam from friends only, please. Thank you.