
Kalian percaya dengan indera keenam? Gw percaya sih. Lalu, bagaimana dengan ramalan, penglihatan atau yang bahasa inggrisnya premonition? Gw sih rada-rada sangsi sama hal ini. Secara pribadi, gw punya prinsip kalau nasib itu hanya bisa diwujudkan dengan kedua tangan sendiri. Jadi, gw nggak percaya sama yang namanya peramal. Rasa penasaran sih pasti selalu ada. Maksudku, siapa sih yang ngga ingin tahu masa depan kita sendiri kayak apa? Gw dulu pernah juga datang ke peramal dan hasilnya malah bikin ngakak abis karena semua masa depan yang dia bilang sangat berlawanan dengan keinginan gw. Hal inilah yang semakin memperkuat prinsip gw untuk tidak mempercayai ramalan.
Tapi, beda dengan teman gw yang satu ini. Gw emang hanya kenal dia selama satu tahun kurang, tapi akibat berbagai banyak hal yang menerpa kita berdua, gw merasa kita udah berteman selama puluhan tahun lamanya. Gw rasa cuma dia yang bisa gw ceritain tentang semuanya dari A sampai Z. Kepribadiannya juga nggak seperti kaum hawa lainnya yang suka menceritakan rahasia orang lain. Karakter kita juga nyaris sama. Gw pun ngerasa nyaman berteman dengannya. Tapi, gw benar-benar nggak menduga kalau dia mempunyai bakat yang jarang dimiliki orang lain. Itu pun baru gw ketahui di hari-hari terakhir sebelum kepergiannya ke kota asalnya untuk selamanya.
Kalau ditanya, apakah gw percaya dengan ramalan dia atau tidak, gw pengen banget bilang nggak, tapi nggak mungkin. Masalahnya, sudah banyak bukti yang terjadi dan ramalan yang dia dapatkan bahkan tidak sama dengan peramal yang biasa kita temuin di kafe atau tempat lainnya di mana kita bisa mendapatkan ramalan dengan menyiapkan sejumlah uang tertentu. Temanku ini selalu mendapatkan secuplik gambaran masa depan secara tiba-tiba tanpa dia harus konsentrasi atau melihat kartu tarot terlebih dahulu. Semuanya benar-benar di luar kendali dia. Kalau kata dia, dia seperti melihat ringkasan film pendek di otaknya. Dari situ dia bisa tahu kapan jangka umur seseorang, apa yang akan terjadi di tempat dia singgahi keesokan harinya, kejadian apa saja yang akan menimpa orang lain, dan apa yang orang lain lakukan di belakang dia. Dia bisa tahu apa saja, bahkan kepribadian orang pun bisa dia rumuskan secara detail lewat penglihatannya.
Hanya saja yang jadi masalah, dia nggak bisa kendaliin siapa-siapa saja yang bisa dia lihat masa depannya. Kita nggak bisa dengan santainya meminta ramalan dari dia, atau juga meminta dia jangan melihat kehidupan kita misalnya. Dia sendiri mengaku udah cukup menderita dan tidak mau mempunyai bakat seperti itu. Maksudku, adakah di sini orang yang cukup tega mengatakan pada orang terdekatmu kalau dia akan mati besok? Atau mengatakan secara tegas pada orang lain tentang aibnya secara terang-terangan tanpa menyakiti perasaan orang itu? Dia udah banyak mengalami banyak gesekan dari keluarganya sendiri hanya gara-gara ini. Dan pada akhirnya, wajar kalau dia tidak mau mengatakan pada siapapun tentang penglihatannya. SIAPAPUN, bahkan pada sahabatnya sendiri (baca: gw). Padahal menurut gw, dia punya bakat seperti itu pasti ada maksud dan tujuannya, bukan? Seperti contohnya agar mempersiapkan hati si calon penerima musibah agar dia tidak terlalu sakit hati ketika musibah itu terjadi, atau merubah kehidupan orang lain menjadi lebih baik.
Kayak gw baru-baru ini. Gw rasa semua orang yang mengikuti blog ini udah tahu kalau gw lagi sangat cinta mati pada seseorang. Dan dalam prosesnya, gw tahu kalau orang itu tidak punya perasaan yang sama dengan gw, makanya dari dulu gw emang sudah sangat berniat untuk melepaskannya. Tapi, gara-gara temanku ini. Hanya karena dialah, gw masih keukeuh mengejar cowok yang gw sukai. Temanku bilang, cowok itu juga punya perasaan sama denganku. Ya jelas perasaan gw mendadak di atas awan, dan gw meremehkan semua cewek-cewek yang juga menyukai cowok yang sama. Intinya, gw malah membuat tindakan-tindakan yang memalukan lantaran keyakinan gw yang epik itu. Sudah tentu pada akhirnya cowok itu menjauhi gw (huwaaaaaaaa!!!!! *nangis*).
Akibat terlalu banyak tanda kalau cowok itu tidak menyukai gw, malam kemarin gw memojokkan temanku untuk mengatakan kebenaran. Gw samar-samar tahu kalau temanku ini memberikan harapan yang kosong buat gw. Dan gw paksa dia untuk mengatakan penglihatan dia tentangku dan cowok itu. YAK AMPUN ASTAGANAGADRAGON! SUSAAAAAAH BANGET BUJUK DIA untuk bilang isi penglihatan dia. Ada kali 2 jam maksa dia untuk ngomong. Dan berkali-kali juga dia bilang, ”Aku takut buat kamu sedih, nez. Aku cuma mau kamu bahagia.” Akhirnya gw bilang ke dia, kalau kepalsuan lah yang membuat gw sedih. Gw paling benci kebohongan yang dibuat-buat hanya karena takut melukai gw. Itu bukan cinta namanya, itu namanya penyiksaan. Beuh, gw pake cerita tentang kepompong segala yang harus ngerasa sakit yang membuat kupu-kupu jadi cantik. Ah macam-macam deh teknik bujukan gw. Dari bujukan anak kecil, orang sok bijak, atau bujukan setan sekalipun wakakakaka. SEMUA!!!!
Akhirnya, dia bilang juga...kalau apa yang gw rasakan selama ini benar....cowok itu memang tidak punya perasaan yang sama denganku.
Tuh kan’ gampang ngomongnya.
Gitu aja kok susah?
Gw tuh sebenarnya udah tahu, tapi karena dorongan diayangpunyainderakeenam, gw benar-benar yakin kalau cowok itu suka ama gw. Dan ternyata, itu pun bohong. Gila gak tuh? Kalau gw dalam keadaan normal, gw beneran marah semarah-marahnya. Apa perlu gw bilang alasannya? Kalian pun pasti mengerti kan’ perasaan gw kayak gimana? Tapi untungnya, gw dari jauh-jauh hari sudah membuat masa-masa berkabung akan kepatahan hatiku *halah*, jadinya gw ngga terlalu kaget dengar fakta itu.
Cuman akibatnya, ada masalah pelik yang semakin membuat gw penasaran. Kemarin gw tanya dia, apakah dia sering melihat penglihatan tentang gw? Dan jawaban dia adalah, dia kelaparan setengah mati karena belum makan malam. Cih, dia menghindari topik pembicaraan. Berarti, dia emang sering dapat penglihatan tentang gw. Pantesan dia suka bengong sendiri pas lagi ngobrol ama gw.
GYAAAAAAAA.......!!!!!!!!
Kira-kira butuh berapa lama tuh bujuk dia untuk ngomong soal itu? Paksa dia ngomong soal perasaan gebetan gw aja ampe 2 jam. Mungkin memaksa dia ngomong masa depan gw butuh berminggu-minggu kayaknya hahahaha.
Ah, auklah. Apapun yang terjadi di masa depanku, aku yakin itu yang terbaik dari Tuhan untukku.
Amin.