Sabtu, 15 Januari 2011

Diakah?




Saya panggil dia Ikkyu.

Manusia yang terlalu baik, menurut saya. Senyumnya lebar dan hangat. Seperti matahari, kata saya. Kaum hawa mana yang tidak meleleh di depan matahari seperti itu, eh? Setidaknya perempuan yang waras akan berteriak di dalam hatinya (jika memang tidak kelihatan di luar), "Hwaaaa, cakepnya cowok ini". Tunjuk satu orang, siapa saja, korek hatinya yang terdalam, apa kata mereka tentang Ikkyu di sana pasti senada.

Ikkyu bersahabat dengan teman saya.

Repeat. BERSAHABAT bukan BERTEMAN. Dengan TEMAN saya yang tentu saja mereka bukan SAHABAT saya. Tolong, dibedakan. Tapi, ini bukan berarti saya bermasalah dengan hal ini. Ngga kok biasa saja. Sungguh. Walau kadang saya bingung dengan hubungan mereka. Wajar kan'? Sebagai manusia, saya berpikir kenapa mereka begitu, kenapa dia begini, kenapa dianya malah begitu, kenapa dia begini. Sekali lagi, wajar kan'?

Then, BAM!!! Ikkyu mengaku, dia juga bingung. HAHAHA. Ini yang buat saya ketawa. Hampir mampus waktu itu. Ah, sudahlah. Kenapa sih harus dipikir mendalam begitu? Dijalani saja dahulu. Memang tidak bisa ya? Saya suka kamu. Kamu nyaman di samping saya. Ya sudah begitu saja. Ngga masalah kalau memang hati kamu bercabang ke kiri dan ke kanan. Saya tidak terlalu mempedulikan detil kecil seperti itu.

Ini rahasia, tapi mungkin sebenarnya saya desperately need Ikkyu so much. Saya butuh Ikkyu yang memastikan saya tidak lari memeluk masa lalu. Saya butuh Ikkyu agar pikiran saya tidak melayang ke belakang dan menangisinya tiap detik dalam hidup saya. Saya butuh Ikkyu untuk tetap melihat ke depan dengan harapan setinggi langit.

Dear Ikkyu, sekarang ini saya hanya berharap kamu jadi sahabat saya. Sungguh saya belum sanggup untuk memastikan perasaan saya, setidaknya untuk sementara ini. Saya tahu kamu juga begitu. Jadi, saya minta untuk selanjutnya kamu jangan mempertanyakan pertanyaan bodoh lagi. Mengapa. Kenapa. Apa. Siapa. Ah sudahlah. Bisakah kita terlebih dahulu menjadi diri kita masing-masing sebelum mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan itu?

Saya hanya ingin menjadi diri saya sendiri.

Sudah lama saya menjadi orang lain.

Ikkyu, saya harap kamu mengenal diri saya yang sesungguhnya.

Dan jika waktunya tiba untuk mengambil keputusan, saya harap semuanya bahagia. Saya percaya Tuhan sudah menyediakan siapa pasangan saya. Kalaupun bukan Ikkyu, saya yakin ada yang lebih baik di luar sana.

Itu saja.

1 komentar:

  1. Eh, cowok yang dijodohin sama elu manaaaaaa?
    kok gak ada perkembangan di blog ini.... jangan-jangan bubar jalan lagi, hihihihi...

    BalasHapus

Tuliskan kesan dan pesan anda. I only receive spam from friends only, please. Thank you.