Kamis, 24 Februari 2011

Kamu, Saya dan Para Penjagal




Sedihnya, saya menunggu kamu.
Satu, dua, tiga korban diserahkan pada saya oleh para penjagal.
Tumbal untuk hati saya yang hancur, kata mereka.

Tapi, saya tetap tunggu kamu.

Berapa bulan sudah berlalu?
Sekarang semua orang mulai bertanya-tanya saya ini kenapa.
Otak saya bermasalah? Saya sakit?
Fisik ataukah mental?
Saya sering menangkap basah para penjagal mempertanyakannya.

Saya mau kamu. cuma maumaumaumau kamukamukamukamu. Lalu, datanglah tanda titik. Di pikiran saya.

Para penjagal tidak tahu kalau ada musim semi di sekitar saya sejak kamu datang.
Walau betapa dinginnya musim dingin atau teriknya mentari musim panas, saya selalu merasa tinggal di dalam musim semi yang sejuk. Itu karena kamu.

Ups, saya salah. Para penjagal bisa membaca pikiran saya dari dulu. Mereka sudah tahu.

Satu per satu dengan perlahan mereka mulai menggerogoti fantasi musim semi saya.
PLAK! PLAK! PLAK! Para penjagal menampari saya dengan kitab tebal bernama 'kenyataan'.
Kamu pun berubah menjadi musim gugur. Hanya masalah waktu kamu akan menjadi musim dingin yang menusuk sampai tulang.

Tapi, entah kenapa.....

Tiba-tiba kamu berubah menjadi musim semi lagi.

Para penjagal mulai berjaga-jaga. Menyingsikan lengan, menajamkan tombak dan berdiri di dekat saya.

Setidaknya saya tidak sendirian jika musim dingin datang lagi.

Terima kasih, para penjagal tumbal saya. ^__^


[Picture taken: http://fc01.deviantart.net/fs19/f/2007/275/3/4/executioners_will_by_jameswolf.jpg]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan kesan dan pesan anda. I only receive spam from friends only, please. Thank you.