Kita akan belajar pentingnya selalu ada dalam kegerakan, dan tidak pernah membiarkan kita dalam kemandekan. Kita akan belajar bagaimana bergerak, berpacu dalam kegerakan dan menikmati kegerakan. Sebuah survei mengatakan bahwa orang yang hidupnya penuh dengan dinamika kegerakan adalah orang yang mempunyai kepuasan terbesar dalam hidupnya. Sebaliknya, orang yang hidupnya mengalami kemandekan, sukar untuk merasakan kepuasan hidup.
Kali ini kita akan belajar tentang aliran kegerakan ini dari mengamati perbedaan antara Danau Galilea dan Laut mati.
Danau Galilea
Danau Galilea adalah danau air tawar terbesar di Israel dengan luas sekitar 53 km dengan kedalaman 209 m. Air hangat Danau Galilea memiliki banyak flora dan fauna. Artinya Danau Galilea memiliki dinamika kehidupan yang sangat luar biasa.
Laut Mati
Laut Mati ialah danau yang membujur di daerah antara Israel, Daerah otoritas Palestina dan Yordania. Di 417,5 m di bawah permukaan laut, merupakan titik terendah di permukaan bumi. Kadar garamnya mencapai 24-26 %, tiga kali lebih banyak dari samudera pada umumnya. Di dalam Laut Mati tidak mungkin ada kehidupan organis. Ikan yang terbawa ke dalamnya langsung mati. Itu tadi perbedaannya! Bagaimana dengan persamaannya?
Persamaannya adalah Danau Galilea dan Laut Mati mendapat air dari sumber yang sama yaitu sungai Yordan. Apa yang menjadikan perbedaan?
Aliran Air Danau Galilea senantiasa BERGERAK.
Danau Galilea menerima aliran air ini pada bagian utaranya, tapi juga mengeluarkan aliran air ini pada bagian selatannya. Artinya aliran air Sungai Yordan di Danau Galilea ini sangat dinamis, terus bergerak, dan tidak pernah berhenti. Inilah yang disebut BERPACU DALAM KEGERAKAN. Dan ternyata hasilnya sangat luar biasa. Aliran air yang terus bergerak ini menciptakan suatu situasi di mana dinamika kehidupan begitu luar biasa sehingga tempat itu menjadi tempat yang subur dan berbagai macam makhluk hidup bisa berkembang biak di sana. Ada pertumbuhan, ada perkembangan, dan ada kemajuan yang luar biasa.
Aliran Air Laut Mati mengalami KEMANDEKAN.
Laut Mati adalah perhentian terakhir dari aliran air Sungai Yordan tersebut. Setelah aliran air ini masuk ke dalam Laut Mati, aliran air ini tidak lagi bergerak, tidak lagi dinamis, ia berhenti dan mandek sampai di situ saja. Inilah yang sebut sebagai KEMANDEKAN atau KEMACETAN. Dan ternyata akibatnya juga sangat parah; segala sesuatu yang berhenti untuk bergerak akan mengalami kematian. Karena aliran air Sungai Yordan di Laut Mati mengalami kemandekan, maka Laut Mati menjadi tempat yang benar-benar mati sehingga hampir tidak ada kehidupan yang bisa berkembang di sana. Dalam kemandekan, yang ada hanyalah kematian, kemunduran dan kelesuan.
Pertanyaan besarnya adalah yang manakah hidup kita? Yang manakah yang paling cocok menggambarkan situasi dan keadaan kita? Danau Galilea atau Laut Mati?
(taken from Sentuhan Kasih, buletin mingguan edisi 26 April 2009 GBI KA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuliskan kesan dan pesan anda. I only receive spam from friends only, please. Thank you.