Kalo udah ngomongin selera musik, entah kenapa banyak banget teman-teman gw bilang gw SUPER FREAK. Mereka bilang musik yang gw suka aneh-aneh semua. Dan ini udah berlaku dari gw masih SMP. Waktu jamannya cewek-cewek seumuran gw tergila-gila sama Westlife, gw malah ga suka denger lagu-lagunya Brian McFadden cs, apalagi ngeliat tampang mereka yang menurut gw enggak banget. Hidih, letak cakepnya mereka itu di mana sih? Sampe ada yang mati segala gara-gara mereka.
Sedikit informasi, gw ini orangnya cepat bosenan loh. Kalo hari ini fave musik gw lagu A, nanti bisa-bisa beberapa hari kemudian gw malah muntah-muntah dengar lagu A lagi. Ya wajar si. Soalnya gw kalo udah suka sama satu lagu, gw pasti bakal dengerin terus-terusan sampe ke tahap yang ampe buat muntah tadi. Contoh ni ya, gw suka lagu ‘Michael Jackson – Heal The World’ hari ini. Nah, isi list player musik gw tuh nanti gw hapus semua dan isinya cuma satu lagu itu doang. Gila ga tuh? Dan itu bisa bertahan sampe berminggu-minggu kalo lagunya bagus banget (bagus menurut gw beda sama ukuran bagus orang normal hohoho). Tapi seringnya seh hanya bertahan 1-2 hari.
Percaya gak percaya. Anehnya, gw punya juga band-band kesayangan yang menurut gw ga-akan-ada-matinye. Lagu-lagu mereka selalu gw pertahanin di playlist music player gw. Dan berapa kali pun gw dengar, gw ga bakal pernah merasa bosan.
Inilah mereka….Let’s get it on…..
The CardigansBand asal Swedia ini terbentuk di tahun 1992 yang terdiri dari Peter Svensson, Magnus Sveningsson, drummer Bengt Lagerberg, Lars-Olof Johansson di posisi keyboard and Nina Persson sebagai lead singernya. Gaung mereka mulai terdengar ke seluruh dunia di tahun 1996 lewat lagunya yang menjadi soundtrack film Romeo + Juliet (starred with Leonardo DiCaprio and Claire Danes), yaitu “Lovefool”. Bahkan untuk sebagian besar orang, setiap mereka mendengar nama The Cardigans maka akan langsung terbersit di benak mereka lagu “Lovefool” saking happeningnya lagu itu. Tapi, gw pribadi ga begitu suka lagu itu. Yang selalu gw denger terus-terusan sampai sekarang ini malahan single lagu “Erase and Rewind” yang keluar pada tahun 1998.
Why I love them?
Beda dengan band-band lain, menurut gw mereka punya keunikan yang keren banget di tiap-tiap lagunya. Optimistic, calm, elegant, deep emotion. Ditambah lagi sama warna suara Nina Persson yang sexy. Kata-kata di lirik mereka juga to the point banget. Penuh makna kalo gw boleh bilang. Itu yang paling gw suka. Make me think positive in any situation. Kayak di lagu “Live and Learn” ini.
God kicked you in the head
So I started a fight
CAUSE I KNEW I WAS RIGHT
BUT I LEARNED I WAS WRONG
I remember a slaughter
I remember I fought
For the money I brought
I got blistered and burned
And lost what I earned
But I live and I learn
Yes I live and I learn
Tapi, tetap saja yang nomor satu adalah lagu “Erase and Rewind”. Semua perasaan marah dan sedih langsung nguap begitu dengar ini. Lo bisa download di sini
Erase and Rewind.
Sixpence None The RicherAwal gw suka mereka adalah sewaktu gw dengar lagu “Kiss Me” yang sangat happening banget di tahun 1998. Setelah gw beli kasetnya, gw jadi makin cinta Sixpence. Karena ternyata oh ternyata, ada lagu yang jauh jauh lebih bagus dari lagu sejuta-umat “Kiss Me” tadi.
Terus terang gw ngga bisa milih lagu apa yang paling gw suka. Gw suka dengar lagu mereka tergantung mood. Ada lagu “Breathe Your Name” waktu gw lagi merasa indahnya jatuh cinta, ada “Down and Out of time” yang gw dengar pas gw lagi bete sama orang dan pengen bunuh dia. Trus “We Have Forgotten” waktu gw lagi mo mengkhayal. Ah keren-keren deh lagu yang gw sebutin di atas. Tapi mungkin, lirik ini yang paling gw suka:
I aim my cannon at you ready or not
You're gonna feel my pain, like it or not
You've got your debts to pay and you are one of mine
You're down and out of time
Sayangnya, band yang terdiri dari Leigh Nash di lead singer, Matt Slocum di gitar dan cello, dan Justin Cary ini udah bubar di tahun 2004. Katanya sih gabung lagi di tahun 2008, tapi mereka kayaknya cuma gabung buat bikin album Christmast doang. Ah payaaah….
Do As Infinity
Gw mulai nge-fans sama mereka sewaktu dengar lagunya di ending theme anime Inuyasha yang diputar di Indosiar, “Fukai Mori”. Suara Van Tomikonya kereeeen bangeeeet. Gw cintamaticintamaticintamatibangetbanget. Semua lagunya keren-keren. Duh, walau banyak banget yang ngga ada translationnya, tapi gw sukaaaa bangeeeet. *Lebay dot com*
Gw ada cerita lucu nih. Kan dulu kalo dapetin info and lagu-lagu artis Jepang tuh susah banget. Gw waktu itu baru denger lagunya cuma 4 bijian, tapi gw udah gembar-gembor kalo gw nge-fans B-E-R-A-T sama mereka ke semua orang. Nama vokalisnya aja ga tahu wakakaka. Ke mana-mana gw suka nyanyiin lagu “Fukai Mori” ampe hafal liriknya luar kepala sampai sekarang. Pas gw lagi heboh-hebohnya jadi fans berat mereka, gw kaget ternyata Do As Infinity udah bubar beberapa tahun sebelumnya, lebih tepatnya di tahun 2005. Mirisnya, itu gw dikasih tahu sama orang-nyang-paling-nyebelin seantero dunia.
Gila. Katanya nge-pens, tapi mereka bubar aja gw kagak tahu?
BWAKAKAKAKAKA
Gw langsung shock sekaligus malu bener dah waktu itu.
BAND SEBAGUS ITU KENAPA HARUS BUBAR SEEEEH?
Tapi, barusan gw cari info lengkap D.A.I di embah google buat bahan nulis ini. Mereka udah reform lagi di tahun lalu dan mereka akan rilis album sebentar lagi. Huweeeee, bahagianyaaaa……
Lagu yang paling gw suka adalah single “Raven”. Teman-teman senasib seperjuangan yang sama-sama ngepens juga rata-rata favenya lagu ini. Kerens mangstap dah aransemen lagunya. Yang kedua, “Enrai”. Itu lagu wajib buat D.A.I fans di luar sana. Liriknya seolah-olah disusun menjadi cerpen gituh. Coba aja lihat.
That day, under the seamless storm clouds
Just mom and me, the two of us.
Putting up our parasol being led by the hand
We walked the path of summer
Her voice, almost disappearing into the chirping of the crickets said,
over and over again,
"Everyone goes through life alone
Never looking back"
Lagunya juga diiringi orchestra dan gitar akustik yang mellow. Argh, kereeen! Gak ada yang bisa nyamain band ini deh. GAK ADA!
Kalau mo download lagunya, cari aja di indowebster.com. Soalnya, lagunya banyakan digabungin jadi satu album gituh di sana.
Homogenic
Sumpah deh gw heran kenapa grup sebagus mereka engga go international aja ya? Walau band lokal, tapi aransemennya udah bisa disamain sama studio Avex yang ada di Jepang itu loh (studio yang menurut gw aransemen lagunya nomor satu di dunia, mengalahkan studio rekaman manapun). Sayang ya mereka tetep keukeuh jadi band indie. Coba kalo ada yang mau bayarin promosi album mereka di benua Amerika dan Eropa. Pasti nge-hit banget tuh. Tapi, gw sendiri merasa ngga semua lagunya bagus-bagus seh hehehe. Cuma beberapa yang gw rasa bisa gw kasih nilai sempurna, kayak “Taste of Harmony”, “Walk In Silence”, “Saviour”. Ah, Avex bisa-bisa langsung kontrak mereka deh kalo udah denger lagu yang ini hehehe.
Dan entah kenapa menurut sohib gw. Band inilah yang mengukuhkan betapa anehnya selera musik gw. Weeeeh, wong bagus kok lagu mereka. Kok malah gw yang dibilang aneh si?
Masih ada lagi sih artis yang gw suka kek Utada Hikaru, Coldplay, Linkin Park, Aqualung, Daft Punk, Bjork. Well, kapan-kapan gw omongin deh.