Gw lupa mulu dari kemarin buat menulis kisah seorang Raja yang nggak bisa dibayangkan akan semonoton apa kehidupan musik jaman sekarang tanpa dia. Siapa lagi kalau bukan Michael Jackson?
Kematian Sang Raja Pop punya arti sendiri buat gw. Para fans-fans MJ juga pasti begitu. Dari dulu gw menunggu akhir yang indah dari Michael. Lepas dari skandal dan segala sesuatu yang telah menjatuhkan dia dari singgasananya, gw berharap ia akan membuat come-back yang fenomenal sama seperti saat dia muncul pertama kalinya ke seluruh dunia dan ia akan mendapatkan gelar Raja kembali. Gw berharap dia meninggal di saat gw udah punya anak remaja kelas SMA yang ngetawain gw dengerin lagu Michael Jackson beribu-ribu kali kek gw ngetawain mami gw yang suka dengerin lagu Broery Marantika.
Terus terang gw sedih, orang-orang dekat gw malah menertawakan kematian Michael Jackson dan menghakimi dia karena skandal yang sampai sekarang simpang-siur kebenarannya. Keputusan pengadilan dulu pun padahal jelas-jelas menyatakan dia bebas dari dakwaan, tapi luka skandal masih belum lepas dari namanya. Orang-orang juga ngomongin soal MJ yang kehilangan identittas diri. Operasi hidung, kulit dan bentuk wajah berkali-kali sampai wajahnya rusak.
Memangnya tahu apa mereka?
MJ operasi hidung pertama kalinya karena cidera berat saat latihan. Operasi pertamanya itu tidak sempurna karena ia sering mengeluh mengalami kesulitan bernafas yang bisa mempengaruhi karirnya. Karena itu hidungnya dioperasi berkali-kali (Fyi, teknik vokal MJ itu unik dan oleh karena itu butuh tenaga lebih untuk menunjukkan keunikan vokalnya. Pernafasan adalah kunci utama dalam teknik vokal. Baca lebih lanjut di bawah).
Warna kulitnya juga sering dioperasi karena dia menderita penyakit Vitiligo dan Lupus. Vitiligo adalah penyakit kulit yang menyebabkan sel-sel kulit melanosit mati hingga akhirnya menyebabkan bercak-bercak putih pada bagian kulit tubuh. Sedangkan lupus adalah sejenis penyakit autoimun (hampir mirip AIDS), di mana sistem imun tubuh menyerang sel-sel jaringan tubuh sendiri, menghasilkan kerusakan sel-sel tubuh dan infeksi luka.
Bayangkan jika dua penyakit ini bersatu di tubuh orang yang bermata-pencaharian sebagai penyanyi yang harus tampil di muka puluh jutaan di seluruh dunia. Nyatanya, dua penyakit ini akan sangat merusak kulit penderita hingga...yah begitulah.... Pernah lihat kan orang vitiligo yang punya bercak-bercak putih di muka? Dan orang-orang penderita AIDS yang ada di tv? Kulit mereka hitam membusuk, mengerikan. Coba kalau itu bercak-bercak putih dan kulit hitam membusuk di muka dia. Memangnya dia bisa bangun Neverland? Memangnya anda semua mau beli album dia? Ya sudah, jangan seenak perut menghakimi dia kehilangan identitas. Dia bangga kok jadi orang kulit hitam. Tapi, hanya saja kondisinya tidak memungkinkan untuk tetap bertahan berkulit warna.
Sebenarnya, gw bukan fans Michael Jackson.
Kalau dulu memang iya.
Gw sama seperti berjuta-juta manusia di seluruh dunia, gw dulu adalah anak kecil yang sangat menyukai lagu-lagu MJ. Tapi, berhubung masih kecil dan minimnya acara-acara musik tahun 1990-an awal, gw cuma tahu sedikit lagu Michael Jackson. Lagu-lagu yang gw dengar setiap hari dulu adalah ‘Black or White’, sama lagu yang di video klipnya ada kerajaan Mesirnya. Lagu apa ya itu? Pokoknya waktu kecil, dua lagu itu lagu wajib buat gw. Setiap dengar lagu Black or White, gw pasti langsung joget-joget.
Semua orang pasti punya kenangannya sendiri-sendiri mengenai Michael Jackson. Entah karena tariannya yang unik, atau suara lengkingannya yang menurut majalah musik sekaliber Rolling Stone, is one of a kind voice. Sebuah kombinasi antara hiccup technique, falsetto halus dan tenor yang extraordinary beautiful. Hey, itu bukan kataku loh, itu kata majalah Rolling Stone sedari tahun 1970-an. Di masa-masa jayanya, dia memang dielukan sebagai Raja yang sesungguhnya. Rekor rekamannya masih dicatat Guinness Record sebagai yang terbanyak. Di mana-mana ia dikenal sebagai pendobrak fenomenal, menjadi orang kulit hitam pertama yang tampil di televisi Amerika dan seluruh dunia. Orang kulit hitam pertama yang digila-gilai orang kulit putih secara global. Orang barat pertama yang tampil di Uni Soviet, Indonesia—dan entah di negara mana lagi.
Berkat dia, jalan pemusik orang kulit hitam terbuka lebar dan bisa sukses. Dulu tidak ada orang kulit putih yang tampil di panggung-panggung berkelas seperti sekarang. Walau katanya diskriminasi tidak ada secara hukum, tapi faktanya masih menjadi isu.
Kalau melihat itu semua, dia mengagumkan loh.
Gw coba bayangin kalau seandainya nggak ada figur Michael Jackson, memangnya lagu R&B akan bakalan merajalela seperti sekarang? Memangnya produser P.Diddy bisa jadi produser kaya-raya seperti sekarang?
Peran Michael Jackson emang sedikit, yaitu nyanyi doang. Tapi, lihat pengaruhnya sampai ke mana saja?
Kenapa sih orang-orang lebih bisa berbicara kejelekan seseorang ketimbang kebaikannya?
Seharusnya mereka ngaca dulu baru gosipin orang.
Tahu apa mereka tentang kehidupan orang lain?
Apa hak mereka menghakimi orang lain?
Memangnya mereka Tuhan?
Uh, jadi bete sama Oprah Winfrey.
Kehidupan seorang anak manusia yang tidak biasa dan penuh keganjilan dunia yang misterius.
Selasa, 29 September 2009
Graaaar!!! Ga Bisa Pasang Desain Sendiri
Niat pengen buat template blog sendiri itu udah dari lama banget. Gw emang bisalah sedikit-sedikit mewujudkan isi otak membuat sesuatu dengan sotosop. Ga ahli, tapi bisa. Lumayan 'kan? Anehnya, gw baru bisa buat desain template dari dua-tiga hari kemarin. Waktu itu gw ga mikir nanti kalo udah jadi harus diapain. Yang penting buat aja, lengkap sama tabel menu di pojok atas. Begitu selesai, gw cengok. Mau diapain lagi yah? Gw udah bongkar-bongkar website orang yang sering buat template gratis, mbak cebongipiet.
Tadinya mau tanya langsung sih, tapi beberapa orang bilang katanya jangan. Kucing kutuan bilang orangnya sibuk, dan pastinya dia nggak mau bantu. Gw juga baca sih di blognya. Keknya keliatan banget dia dah sumpek sama orang yang sering nanyain cara buat template. Yo wis, gw coba dulu dah. Bongkar sini, bongkar sana. Blek, ujung-ujungnya stuck di koding xml.
ANJROOOOOOOOOOOOOOOOOT!!!!!!
BERAPA LAMA WAKTU YANG GW BUANG SIA-SIA HANYA UNTUK MENCARI TAHU MASANG BACKGROUND DOANG?
PRET!!! Ngga ada tutorial lengkap yang namanya buat template tuh. Paling cuman desain doang. Kek gituh mah ane juga tauk. Ngga ada web yang ceritain secara detail harus bagaimana nyusun koding xml. Entah itu buat kolom baru kek. Atau geser body doang. GW ORANG AWAAAAAAAAAM!!!! Kagak tahu gw begituan. Saking keselnya, gw udah ga tauk lagi mo ngapain sampe-sampe list blog gw kehapus. Kampret ah! Yak, bisa dipastikan gw ga bakalan mau lagi pegang yang namanya tab 'edit html' untuk sebulan mendatang.
Ogah.
Banget.
Sekarang gw udah nyerah. Panggil orang aja lah. Atau mohon-mohon sambil menangis sama mbak cebongipiet yang kenal juga engga nyahahahaha.
Tuh kan. Rencananya gw mo tulis tentang banyak hal dan sekalian mau buat dua blog baru sekaligus. Gara-gara beginian mood gw hancur. URGH!!!
Tadinya mau tanya langsung sih, tapi beberapa orang bilang katanya jangan. Kucing kutuan bilang orangnya sibuk, dan pastinya dia nggak mau bantu. Gw juga baca sih di blognya. Keknya keliatan banget dia dah sumpek sama orang yang sering nanyain cara buat template. Yo wis, gw coba dulu dah. Bongkar sini, bongkar sana. Blek, ujung-ujungnya stuck di koding xml.
ANJROOOOOOOOOOOOOOOOOT!!!!!!
BERAPA LAMA WAKTU YANG GW BUANG SIA-SIA HANYA UNTUK MENCARI TAHU MASANG BACKGROUND DOANG?
PRET!!! Ngga ada tutorial lengkap yang namanya buat template tuh. Paling cuman desain doang. Kek gituh mah ane juga tauk. Ngga ada web yang ceritain secara detail harus bagaimana nyusun koding xml. Entah itu buat kolom baru kek. Atau geser body doang. GW ORANG AWAAAAAAAAAM!!!! Kagak tahu gw begituan. Saking keselnya, gw udah ga tauk lagi mo ngapain sampe-sampe list blog gw kehapus. Kampret ah! Yak, bisa dipastikan gw ga bakalan mau lagi pegang yang namanya tab 'edit html' untuk sebulan mendatang.
Ogah.
Banget.
Sekarang gw udah nyerah. Panggil orang aja lah. Atau mohon-mohon sambil menangis sama mbak cebongipiet yang kenal juga engga nyahahahaha.
Tuh kan. Rencananya gw mo tulis tentang banyak hal dan sekalian mau buat dua blog baru sekaligus. Gara-gara beginian mood gw hancur. URGH!!!
Jumat, 25 September 2009
Lebih Baik Sebut Aku Pembohong
Yep, seperti yang kalian lihat di judul, gw lebih suka dibilang pembohong daripada cerita aneh yang nanti gw ceritain dibilang kenyataan. Tanya kenapa? Coz’ it’s too weird and frightening that I have such a thing in my life.
Untuk yang sering ngelihat gw mondar-mandir di yahoo messenger beberapa hari yang lalu, mungkin pernah ngelihat status gw yang bertuliskan, ‘Ternyata, ‘dia’ yang bermuka jelek-bla-bla-bla (lupa) terus-terusan berdiri di pinggir tembok’. Gw sih maunya nulis status itu senormal mungkin dan ngga dicurigain orang, tapi ada juga yang pinter dan penasaran tentang status gw.
“Nes, ‘dia’ yang lo maksud itu siapa?”
Gw jawab, “Ga tauk tuh’ gak kenal. Rese banget!”
“Emangnya ‘dia’ itu siapa?”
Nyah, dia ngarti aja. “Entahlah, ‘hantu’ mungkin….”
Begitu jawab gw.
Kalo melihat beberapa postingan blog di bawah, kalian pasti ngerti gw itu lagi ngalamin depresi berat sampe makan pun susah, tidur pun apalagi. Suatu ketika di malam hari, gw ngerasa ada seseorang di belakang gw, bahkan gw bisa ngelihat pantulan bayangannya di layar laptop. Tapi berhubung gw lagi stres berat, yang katanya suka punya imajinasi yang aneh-aneh, so gw bersama akal sehat gw sepakat kalo itu hanya perasaan gw aja. Dan saat gw tidur, gw mimpi supeeeeer W-E-I-R-D.
Di dalam mimpi, ada seorang cewek berambut amat berantakan dengan muka jelek, penuh totol-totolan gak jelas, memakai baju abu-abu kusam. Penampilannya kayak gembel dan menyeramkan. Cewek itu ngulurin tangan ke gw mo ngasih sesuatu entah apa (gw lupa. Keknya seh kain motif-motif gituh). Gw baru aja mo ambil barang itu, tapi ada seseorang berdiri di belakang gw, melotot penuh kemarahan sama cewek tadi. Orang di belakang gw itu adalah seorang pria yang….cakep (ehem!)—anehnya, gw ngerasa familiar, but still I don’t have a clue. Pria itu pun kemudian nunjuk ke arah lain, yang tak lain adalah Pak Jo (nyahahahaha!). Haish, jangan tanyakan dah siapa Pak Jo. Bilang aja dia salah satu orang yang ‘mengerikan’, tapi orangnya luar biasa baik, sabar, a good father, a good leader, and a wonderful man.
Trus, kenapa gw bilang beliau ‘seram’? Setahu gw beliau itu orangnya ga pernah marah, walau banyak masalah bejibun dan gw pernah dengar salah satu teman dekatnya malah—err…..dan dia juga punya karunia yang bisa—kinda ‘read people’s mind and heart’, tapi jelas berbeda dengan orang-orang yang sejenis. Yang pernah gw temuin di orang macam karunia beginian, they sometimes full of ‘rage’ when they feel something’s (totally) not right dan omongan mereka bisa sepedas sekarung tobacco, plus semua aib si orang yang kebaca pikirannya tersebut dibeberkan di depan umum.
Bayangin aja. Masa’ seorang cewek langsung ditegur sebagai ‘wanita nakal’, ataupun ‘pelaku aborsi’ di depan umum? Pernah juga abang gw kena. Dia disebut ‘penzinah’. Waktu itu gw anggap abang gw cowok baik nan teladan, walau gw tahu banyak cewek nggak tahu malu ‘throw theirself on him’—but then, turned out that my assumption based on fairy tales. In fact, there’s no cat in the world who would refuse such a delicious salmon.
Back to topic. Di mimpi, Pak Jo yang nggak pernah marah malah marah-marah sama gw di mimpi. Habis itu gw bangun dan gw ngelihat bayangan cewek ‘hantu’ tadi berdiri di pojok kamar. Gw langsung ngabur ke pojok berlawanan dan beberapa saat bengong, mikirin ‘kok bisa-bisanya ada hantu berani dekat gw?!’. Di kasus sebelumnya, ngga pernah ada yang berani dekat-dekat ama gw. Satu, menurut temen gw (yang juga temannya para penghuni dunia hantu), dia bilang ada roh leluhur yang jadi pengawal gw sejak dulu. Dua (yang ini kata gw seh), setelah gw aktif secara ‘spiritual religious—kinda thing’, ada dua bodyguard with two shining white robes yang lebih tangguh, lebih cakep, lebih tinggi perkasa sampe bodyguard sebelumnya tunggang langgang ketakutan. Then, it becomes clear.
I try to feel my two magnificent bodyguard.
And, I just realize that I can’t feel them no more.
I ask God, “Why?” Seolah pikiran merunut kejadian demi kejadian pada beberapa bulan terakhir, di mana gw ngeluh sama God, I blame Him for what He did to me, coz’ He’s been not fair to me. Anyone else can have an easy, cozy Life, and I have to crawl to step forward so I can live. I have thousand words to describe how it feels in my body, I have thousand trillion tears when I’m living in my own family and when I’m facing every rejection from people. That’s how I told God in the last few months, then I was completely stop talking with Him. Saat itu, di pojok kamar kos gw, my mind repeat the words I’ve read before, ‘like a potter making a vessel from clay, he can make anything into whatever he please for, and that is God with your life’ (Jer 18:4-6)
I could feel God’s words was coming to my head, seakan-akan Dia bilang, semua yang gw punya, di mana gw lahir, keluarga gw yang orang batak, jenis rambut gw, penyakit gw, apapun itu udah Dia rencanakan matang-matang karena itulah yang terbaik buat gw. Dan kata yang paling telak adalah ketika Dia katakan, “How dare you filthy human critic My works! Siapakah engkau manusia yang berani menghina pekerjaanKu?!” Oh—well, gw akhirnya berdoa dan merenung lama, lama….lalu, nangis lama…dari pagi sampai malam. Seharian di depan laptop membaca renungan di semua website.
Beberapa hari lewat, err…hampir seminggu mungkin, sampai datangnya hari ini. Tadi malam, eh bukan…gw tidur jam 3.30 pagi, brarti tadi subuh atau tadi pagi gw mimpi. Di sana gw lihat ada pria yang gak bisa gw ingat penampilannya, tapi di depan pria itu ada anak kecil bersayap melayang-layang penuh gembira di atas udara. Dan jangan samain kek gambaran umum cupid Karena ini beneran kelihatan seperti anak kecil sungguhan yang sekitar 7-8 tahun, soalnya rada besar badannya. Anak itu pun dengan senangnya terbang bolak-balik di depan pria itu sambil bernyanyi, “Yesus akan datang…Yesus akan datang…persiapkan dirimu…..nantikanlah kedatangan Yesus….”
*beneran deh aye nangis nulisnya*
Sungguhan, gw lebih suka dibilang pembohong soal di atas. Dan tolong bilang itu sama gw sekarang….
Coz’ I do need that more than you think....
Untuk yang sering ngelihat gw mondar-mandir di yahoo messenger beberapa hari yang lalu, mungkin pernah ngelihat status gw yang bertuliskan, ‘Ternyata, ‘dia’ yang bermuka jelek-bla-bla-bla (lupa) terus-terusan berdiri di pinggir tembok’. Gw sih maunya nulis status itu senormal mungkin dan ngga dicurigain orang, tapi ada juga yang pinter dan penasaran tentang status gw.
“Nes, ‘dia’ yang lo maksud itu siapa?”
Gw jawab, “Ga tauk tuh’ gak kenal. Rese banget!”
“Emangnya ‘dia’ itu siapa?”
Nyah, dia ngarti aja. “Entahlah, ‘hantu’ mungkin….”
Begitu jawab gw.
Kalo melihat beberapa postingan blog di bawah, kalian pasti ngerti gw itu lagi ngalamin depresi berat sampe makan pun susah, tidur pun apalagi. Suatu ketika di malam hari, gw ngerasa ada seseorang di belakang gw, bahkan gw bisa ngelihat pantulan bayangannya di layar laptop. Tapi berhubung gw lagi stres berat, yang katanya suka punya imajinasi yang aneh-aneh, so gw bersama akal sehat gw sepakat kalo itu hanya perasaan gw aja. Dan saat gw tidur, gw mimpi supeeeeer W-E-I-R-D.
Di dalam mimpi, ada seorang cewek berambut amat berantakan dengan muka jelek, penuh totol-totolan gak jelas, memakai baju abu-abu kusam. Penampilannya kayak gembel dan menyeramkan. Cewek itu ngulurin tangan ke gw mo ngasih sesuatu entah apa (gw lupa. Keknya seh kain motif-motif gituh). Gw baru aja mo ambil barang itu, tapi ada seseorang berdiri di belakang gw, melotot penuh kemarahan sama cewek tadi. Orang di belakang gw itu adalah seorang pria yang….cakep (ehem!)—anehnya, gw ngerasa familiar, but still I don’t have a clue. Pria itu pun kemudian nunjuk ke arah lain, yang tak lain adalah Pak Jo (nyahahahaha!). Haish, jangan tanyakan dah siapa Pak Jo. Bilang aja dia salah satu orang yang ‘mengerikan’, tapi orangnya luar biasa baik, sabar, a good father, a good leader, and a wonderful man.
Trus, kenapa gw bilang beliau ‘seram’? Setahu gw beliau itu orangnya ga pernah marah, walau banyak masalah bejibun dan gw pernah dengar salah satu teman dekatnya malah—err…..dan dia juga punya karunia yang bisa—kinda ‘read people’s mind and heart’, tapi jelas berbeda dengan orang-orang yang sejenis. Yang pernah gw temuin di orang macam karunia beginian, they sometimes full of ‘rage’ when they feel something’s (totally) not right dan omongan mereka bisa sepedas sekarung tobacco, plus semua aib si orang yang kebaca pikirannya tersebut dibeberkan di depan umum.
Bayangin aja. Masa’ seorang cewek langsung ditegur sebagai ‘wanita nakal’, ataupun ‘pelaku aborsi’ di depan umum? Pernah juga abang gw kena. Dia disebut ‘penzinah’. Waktu itu gw anggap abang gw cowok baik nan teladan, walau gw tahu banyak cewek nggak tahu malu ‘throw theirself on him’—but then, turned out that my assumption based on fairy tales. In fact, there’s no cat in the world who would refuse such a delicious salmon.
Back to topic. Di mimpi, Pak Jo yang nggak pernah marah malah marah-marah sama gw di mimpi. Habis itu gw bangun dan gw ngelihat bayangan cewek ‘hantu’ tadi berdiri di pojok kamar. Gw langsung ngabur ke pojok berlawanan dan beberapa saat bengong, mikirin ‘kok bisa-bisanya ada hantu berani dekat gw?!’. Di kasus sebelumnya, ngga pernah ada yang berani dekat-dekat ama gw. Satu, menurut temen gw (yang juga temannya para penghuni dunia hantu), dia bilang ada roh leluhur yang jadi pengawal gw sejak dulu. Dua (yang ini kata gw seh), setelah gw aktif secara ‘spiritual religious—kinda thing’, ada dua bodyguard with two shining white robes yang lebih tangguh, lebih cakep, lebih tinggi perkasa sampe bodyguard sebelumnya tunggang langgang ketakutan. Then, it becomes clear.
I try to feel my two magnificent bodyguard.
And, I just realize that I can’t feel them no more.
I ask God, “Why?” Seolah pikiran merunut kejadian demi kejadian pada beberapa bulan terakhir, di mana gw ngeluh sama God, I blame Him for what He did to me, coz’ He’s been not fair to me. Anyone else can have an easy, cozy Life, and I have to crawl to step forward so I can live. I have thousand words to describe how it feels in my body, I have thousand trillion tears when I’m living in my own family and when I’m facing every rejection from people. That’s how I told God in the last few months, then I was completely stop talking with Him. Saat itu, di pojok kamar kos gw, my mind repeat the words I’ve read before, ‘like a potter making a vessel from clay, he can make anything into whatever he please for, and that is God with your life’ (Jer 18:4-6)
I could feel God’s words was coming to my head, seakan-akan Dia bilang, semua yang gw punya, di mana gw lahir, keluarga gw yang orang batak, jenis rambut gw, penyakit gw, apapun itu udah Dia rencanakan matang-matang karena itulah yang terbaik buat gw. Dan kata yang paling telak adalah ketika Dia katakan, “How dare you filthy human critic My works! Siapakah engkau manusia yang berani menghina pekerjaanKu?!” Oh—well, gw akhirnya berdoa dan merenung lama, lama….lalu, nangis lama…dari pagi sampai malam. Seharian di depan laptop membaca renungan di semua website.
Beberapa hari lewat, err…hampir seminggu mungkin, sampai datangnya hari ini. Tadi malam, eh bukan…gw tidur jam 3.30 pagi, brarti tadi subuh atau tadi pagi gw mimpi. Di sana gw lihat ada pria yang gak bisa gw ingat penampilannya, tapi di depan pria itu ada anak kecil bersayap melayang-layang penuh gembira di atas udara. Dan jangan samain kek gambaran umum cupid Karena ini beneran kelihatan seperti anak kecil sungguhan yang sekitar 7-8 tahun, soalnya rada besar badannya. Anak itu pun dengan senangnya terbang bolak-balik di depan pria itu sambil bernyanyi, “Yesus akan datang…Yesus akan datang…persiapkan dirimu…..nantikanlah kedatangan Yesus….”
*beneran deh aye nangis nulisnya*
Sungguhan, gw lebih suka dibilang pembohong soal di atas. Dan tolong bilang itu sama gw sekarang….
Coz’ I do need that more than you think....
Labels:
Cerita Kebaikan Tuhan,
Indigo??,
My Lord,
Random me,
Renungan
Jumat, 18 September 2009
Hal Kecil yang menjengkelkan
Setelah peristiwa 11 September, sebuah perusahaan mengundang karyawan dari perusahaan lain yang selamat, sedangkan sebagian besar meninggal saat terjadinya serangan atas WTC - untuk menceritakan pengalamannya.
Pada pertemuan pagi itu, pimpinan keamanan menceritakan kisah bagaimana mereka bisa selamat. Dan semua kisah itu adalah hanyalah mengenai : HAL-HAL YANG KECIL.
Kepala kemanan perusahaan selamat pada hari itu karena mengantar anaknya hari pertama masuk TK.
Karyawan yang lain masih hidup karena hari itu adalah gilirannya membawa kue untuk murid di kelas anaknya.
Seorang wanita terlambat datang karena alarm jamnya tidak berbunyi tepat waktu.
Seorang karyawan terlambat karena terjebak di NJ Turnpike saat terjadi kecelakaan lalu lintas.
Seorang karyawan ketinggalan bus.
Seorang karyawan menumpahkan makanan di bajunya sehingga perlu waktu untuk berganti pakaian.
Seorang karyawan mobilnya tidak bisa dihidupkan.
Seorang karyawan masuk ke dalam rumah kembali untuk menerima telpon yang berdering.
Seorang karyawan mempunyai anak yang bermalas-malasan sehingga tidak bisa siap tepat waktu untuk berangkat bersama-sama.
Seorang karyawan tidak memperoleh taxi.
Sedangkan satu hal yang menahan saya sendiri adalah : sebuah sepatu baru. Saya memakai sepatu baru pagi itu, dan berangkat kerja dengan bersemangat. Tetapi sebelum sampai di kantor (WTC), sepatu itu menyebabkan luka di tumit. Saya berhenti di sebuah toko obat untuk membeli plester. Inilah yang menyebabkan saya bisa tetap hidup sampai hari ini.
Sekarang, jika saya terjebak dalam kemacetan lalu lintas, ketinggalan lift, harus masuk ke rumah lagi untuk menjawab telpon ... dan semua HAL KECIL yang mengganggu - sekarang ini saya sangat memahami, bahwa Tuhan benar-benar menginginkan saya berada di sini untuk saat ini
Suatu pagi jika saudara merasa semuanya terlihat sangat kacau, anak-anak lambat berpakaian, saudara tidak bisa menemukan kunci mobil, selalu sampai di perempatan saat lampu merah menyala; jangan terburu-buru marah atau frustrasi, karena TUHAN sedang bekerja untuk menjaga kehidupan anda!
Kiranya Tuhan selalu memberkati saudara dengan semua hal-hal kecil yang tampaknya mengganggu dan semoga saudara mengingat akan maksud dari semua peristiwa kecil itu terjadi.
(taken from http://renungan-harian-kita.blogspot.com)
Pada pertemuan pagi itu, pimpinan keamanan menceritakan kisah bagaimana mereka bisa selamat. Dan semua kisah itu adalah hanyalah mengenai : HAL-HAL YANG KECIL.
Kepala kemanan perusahaan selamat pada hari itu karena mengantar anaknya hari pertama masuk TK.
Karyawan yang lain masih hidup karena hari itu adalah gilirannya membawa kue untuk murid di kelas anaknya.
Seorang wanita terlambat datang karena alarm jamnya tidak berbunyi tepat waktu.
Seorang karyawan terlambat karena terjebak di NJ Turnpike saat terjadi kecelakaan lalu lintas.
Seorang karyawan ketinggalan bus.
Seorang karyawan menumpahkan makanan di bajunya sehingga perlu waktu untuk berganti pakaian.
Seorang karyawan mobilnya tidak bisa dihidupkan.
Seorang karyawan masuk ke dalam rumah kembali untuk menerima telpon yang berdering.
Seorang karyawan mempunyai anak yang bermalas-malasan sehingga tidak bisa siap tepat waktu untuk berangkat bersama-sama.
Seorang karyawan tidak memperoleh taxi.
Sedangkan satu hal yang menahan saya sendiri adalah : sebuah sepatu baru. Saya memakai sepatu baru pagi itu, dan berangkat kerja dengan bersemangat. Tetapi sebelum sampai di kantor (WTC), sepatu itu menyebabkan luka di tumit. Saya berhenti di sebuah toko obat untuk membeli plester. Inilah yang menyebabkan saya bisa tetap hidup sampai hari ini.
Sekarang, jika saya terjebak dalam kemacetan lalu lintas, ketinggalan lift, harus masuk ke rumah lagi untuk menjawab telpon ... dan semua HAL KECIL yang mengganggu - sekarang ini saya sangat memahami, bahwa Tuhan benar-benar menginginkan saya berada di sini untuk saat ini
Suatu pagi jika saudara merasa semuanya terlihat sangat kacau, anak-anak lambat berpakaian, saudara tidak bisa menemukan kunci mobil, selalu sampai di perempatan saat lampu merah menyala; jangan terburu-buru marah atau frustrasi, karena TUHAN sedang bekerja untuk menjaga kehidupan anda!
Kiranya Tuhan selalu memberkati saudara dengan semua hal-hal kecil yang tampaknya mengganggu dan semoga saudara mengingat akan maksud dari semua peristiwa kecil itu terjadi.
(taken from http://renungan-harian-kita.blogspot.com)
Sabtu, 12 September 2009
Konser Luar Biasa!
Uh yeah, bilang aja gw norak hehe. Tapi, ini kali pertama gw sepanggung sama pemain orkestra komplit bok. So much fun and flirting hehe.
Acara ini sudah direncanakan jauh-jauh hari, sekitar 3-4 bulan lalu. Kami pun sudah matang-matang mempersiapkannya dengan latihan sebulan full, antara 2-6 jam setiap hari. Dan CUMA gw yang bandel, latihan hanya 3 hari, karena gw ada di Jakarta lama benjet. Kebayang dong bagaimana paniknya Ketua suku tim kami karena satu anggota ngabur. O iya, lupa ngomong. Btw, gw tergabung tim choir di suara Alto. Awalnya gw jadi suara sopran, tapi kata salah seorang senior, suara gw terlalu besar. Hmm....gw sempet mikir—apa itu cara dia untuk ngomong kalo suara gw terdengar sumbang di sopran, lantaran ga bisa nyampe nada tinggi?
Beneran deh kagak bohong, gw bisa banget nyampe nada tinggi. Masalahnya kalo udah nyanyi, gw kadang lupa teknik. Ah payah banget. Padahal kalo ngga pake teknik, belum ada 4 lagu, suara pasti langsung habis dan hasilnya sangat sumbang. Back to topic. Begitu nyampe ke Jogja, langsung deh gw dibombardir 8 lagu baru yang sulit. Gw kelimpungan nyanyinya. Baru satu kali gw latihan, tauknya tim choir langsung latihan bareng sama semua tim acara yang terdiri dari orchestra, dancer, body voice, teater.
Nyahaha, gw ngga mau bayangin dah gimana ancurnya suara gw.
Tapi, something happen in there. Orchestranya kereeeeen. Dahsyat tak terkira. Gw bengong sejenak dan berpikir, ‘oh, gini toh rasanya kalo terlibat dengan orchestra’. Maklum, gw tuh fanatik berat soal musik klasik. Beethoven, Schubert, Mozart, Handal, gw suka banget denger karya mereka. Ditambah lagi semua film, dorama Jepang yang berhubungan dunia orchestra, contohnya Nodame Cantabile. Setiap gw lihat tongkat konduktor terangkat, gw pasti langsung teringat tokoh Chiaki yang berubah menjadi Setan setiap menemukan kesalahan para pemainnya. Konduktor di tempat kita untungnya tidak seperti itu. Bapak ini soalnya juga menjabat sebagai seluruh departemen musik. Otomatis tim choir bertanggung jawab sama bapak tersebut. Kalau bapak ini galaknya sama kayak Chiaki, bisa habis kita semua.
Lucunya pas di bagian Bapak inisial O ini memberi sinyal pada tim choir untuk mulai bernyanyi. Kira-kira begini permasalahannya. Semua lagu tentunya akan diawali musik instrumen terlebih dahulu (entah dari orchestra, gitar, drum, dan keyboard), dan inilah yang menjadi tugas Konduktor untuk memberi sinyal pada masing-masing pemain musik, kapan mereka memulai aksinya. Tapi ketika Konduktor memberi sinyal pada tim choir, semuanya malah sunyi senyap. Soalnya anggota choir buta not balok, apalagi kalo dikaitkan dengan gerakan tangan Konduktor yang di birama ke sekian, dengan gerakan tangan seperti apa kita harus mulai bernyanyi. Kita semua bukannya nyanyi seperti yang diminta Konduktor, tapi malah diam bengong.
Wah lucu banget deh. Udah gitu suara kami fals banget. Benar-benar beruntung, kami mempunyai pemimpin seperti beliau yang sabarnya panjang banget, dia ngga pernah marah loh. Gw nggak kebayang deh. Bapak ini urusannya banyak. Ngatur satu tim orchestra aja mumet banget, apalagi kalau buat aransemen lagu baru, dan ngatur tim pemain musik yang lain. Ketua suku kami aja bilang kalau bapak itu stres berat dan mewajibkan kita bernyanyi bagus agar bebannya berkurang satu.
And, gw ngga pernah liat bapak itu marah.
Hebat!
Kecuali, sama drummernya. Orang-orang senior sih pada bilang kalo si drummer emang pantas mendapatkannya, tapi gw nggak ngerti apa maksudnya. FYI, drummernya itu cewek loh. Jarang-jarang kan ada drummer cewek? Gw aja kagum kok, sekaligus bangga ada cewek yang bisa gebuk drum.
Gw pernah kenal juga sih sama drummer cewek yang lain. Duh gw lupa awal dia bermain drum itu bagaimana. Kalo nggak salah sih karena dia ingin masuk dalam tim musik dan secara kebetulan, di rumahnya ada satu set drum nganggur milik kakaknya. Si cewek blasteran Jerman itu pun memulai kariernya sebagai drummer dan hasilnya lumayan, dia pernah manggung di beberapa tempat (yang gw lupa--di mana aja tempat manggungnya. Kalo ga salah sempet manggung bareng band lokal ternama, tapi gw takut salah info ah). Sayangnya, permainan cewek cantik ini diremehin banyak orang, entah itu orang luar yang nggak dikenal, atau sama anggota bandnya sendiri. Dia sakit hati habis-habisan sampe trauma main drum lagi. Sekarang gw ngga tahu lagi deh kabarnya gimana. Yang gw tahu, dia menjadi singer yang baik di gereja.
Gw sempet mikir tentang drummer cewek di tempat kita, ’Apa permainan dia juga diremehin sama orang-orang?’ Tapi para seniorku malah membantah, katanya si drummer pantas mendapatkan cacian, omelan karena sifatnya—dengan tambahan, senior2 berkaitan akan menjaga hati untuk tidak melakukannya. Gw pengen tanya lebih jelas lagi, sifat seperti apa sih? Tapi, gw diam saja lah, daripada malah nge-gosip hehehe.
Bener deh. Ga tahu napa. Setiap orchestra memulai aksinya, bulu kuduk gw merinding, terutama di suara biolanya. Well, gw akui gw emang orang awam soal musik. Asal lihat orang bermain alat musik dan terdengar bagus di kuping gw, gw pasti akan bilang orang itu bagus permainannya. Namun, ukuran ’bagus’ ahli musik itu jauh berbeda dengan ukuran gw.
Gw penasaran apa kata orang ahli musik tentang pemain orchestra tim Hillarious. Gw pernah lihat satu-dua orang pemain biola memainkan gubahan yang dikenal kuping gw (antara Beethoven, Mozart gituh deh) pada saat break latihan, jari-jari mereka yang memegang senar bergerak cepat sekali, dan suaranya udah tentu baguuuuus. I’m proud being a part of this big thing.
Teng-teng. Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Gw harus bangun jam 4 pagi dan berangkat jam setengah tujuh menuju Solo. Begitu datang, kami langsung makan siang, lalu memilih sisi panggung di mana tim choir akan berdiri. Kemudian, kami cewek-cewek choir dipanggil tim make-up untuk didandani, yang nyatanya malah bengong-bengong di tempat karena tim make-up sedang sibuk mendandani tim dancer yang membutuhkan dandanan dan kostum yang lebih WAH. Kami pun memutuskan untuk memberi polesan dasar make-up sendiri, yaitu foundation tebal putih sampai ke bibir dan bubuhan bedak tabur, padat.
BAHKAKAKA kami kelihatan seperti hantu. Sebalnya sewaktu kami dalam muka yang seperti itu, malah disuruh datang ke panggung untuk gladiresik bersama tim orchestra. Beberapa teman gw teriak histeris, nggak mau keluar. Tapi apa boleh buat, itu adalah titah dari para petinggi. Kita semua akhirnya melenggang, melewati tim orchestra yang ketawa-ketiwi melihat penampilan muka hantu kami semua. Grrrr, sebal banget. Panggung tim pun dirubah. Kami disuruh berdiri di sisi panggung paling dalam—yang notabene, panasnya luar biasa karena di belakang dan di atas kami terdapat lampu-lampu besar warna-warni. Kami juga harus ekstra hati-hati ketika bergerak karena tepat sejengkal, merupakan pinggir panggung. FYI, tinggi panggung antara 3-4 meter. Kalau jatuh kan’ lumayan bonyok.
Parah banget dah. Kami semua gladiresik 3 jam tanpa persiapan sama sekali. Kita nggak punya air dan sesuatu untuk dijadikan kipas. Tiga jam nyanyi tanpa air mah mampus kale. Wuoh, kita langsung susun rencana deh untuk nyusupin minum dan kipas ke panggung sebelum konser dimulai.
Dan emang sih, semuanya sepadan. Ya latihannya, ya keringatnya, make-up, dan kerja keras semua tim beserta para pemimpin kita. Konser berjalan sukses, padahal jantung gw dag-dig-deg, takut si drummer buat kesalahan lagi kek di dalam latihan dan gladiresik. Nyatanya, semua sangat lancar, walau suara gw (yang lagi-lagi jadi kendala) sumbang sangat. Entah ya, rasanya kalau di atas panggung, kekuatan suara yang biasa gw pake di saat latihan nggak pernah bisa kedengeran sama sekali. Gw harus pacu suara sekencang-kencangnya, sampe gw lupa pake teknik nyanyi.
Ah payah.
Tapi ada lucunya juga, karena anak choir yang lain ada yang terlalu semangat nyanyi sampe kelebihan satu baris nyanyinya, atau suara-suara aneh lainnya yang buat kami mati-matian menahan tawa ketika mulut sedang bernyanyi di saat bersamaan.
Di atas semua itu, sehari setelah konser berlangsung. Atau di siang hari sebelum gw menulis tulisan ini, Konduktor kami yang merupakan ketua seluruh departemen memuji-muji tim choir.
”Choir, kemarin kalian bagus sekali. Saya baru saja melihat video rekamannya tadi. Sempurna.”
Akhirnya, Ketua suku choir tersenyum penuh puas. Ternyata, ketidaksempurnaan kami telah ditutupi oleh kuasa Tuhan, agar menjadi sempurna. Pujian dari Konduktor teramat sangat berarti bagi kami, setelah kritik demi kritik pedas menelanjangi ketidaksempurnaan kami selama ini.
Usaha keras kami terbayar sudah.
Semua orang tampak sangat luar biasa.
Aku bangga menjadi bagian di dalamnya.
Ditunggu yah, kegiatan luar biasa Hillarious Orchestra and Impacters lainnya. Jangan lupa untuk mengikut-sertakan aku lagi hehehe.
Acara ini sudah direncanakan jauh-jauh hari, sekitar 3-4 bulan lalu. Kami pun sudah matang-matang mempersiapkannya dengan latihan sebulan full, antara 2-6 jam setiap hari. Dan CUMA gw yang bandel, latihan hanya 3 hari, karena gw ada di Jakarta lama benjet. Kebayang dong bagaimana paniknya Ketua suku tim kami karena satu anggota ngabur. O iya, lupa ngomong. Btw, gw tergabung tim choir di suara Alto. Awalnya gw jadi suara sopran, tapi kata salah seorang senior, suara gw terlalu besar. Hmm....gw sempet mikir—apa itu cara dia untuk ngomong kalo suara gw terdengar sumbang di sopran, lantaran ga bisa nyampe nada tinggi?
Beneran deh kagak bohong, gw bisa banget nyampe nada tinggi. Masalahnya kalo udah nyanyi, gw kadang lupa teknik. Ah payah banget. Padahal kalo ngga pake teknik, belum ada 4 lagu, suara pasti langsung habis dan hasilnya sangat sumbang. Back to topic. Begitu nyampe ke Jogja, langsung deh gw dibombardir 8 lagu baru yang sulit. Gw kelimpungan nyanyinya. Baru satu kali gw latihan, tauknya tim choir langsung latihan bareng sama semua tim acara yang terdiri dari orchestra, dancer, body voice, teater.
Nyahaha, gw ngga mau bayangin dah gimana ancurnya suara gw.
Tapi, something happen in there. Orchestranya kereeeeen. Dahsyat tak terkira. Gw bengong sejenak dan berpikir, ‘oh, gini toh rasanya kalo terlibat dengan orchestra’. Maklum, gw tuh fanatik berat soal musik klasik. Beethoven, Schubert, Mozart, Handal, gw suka banget denger karya mereka. Ditambah lagi semua film, dorama Jepang yang berhubungan dunia orchestra, contohnya Nodame Cantabile. Setiap gw lihat tongkat konduktor terangkat, gw pasti langsung teringat tokoh Chiaki yang berubah menjadi Setan setiap menemukan kesalahan para pemainnya. Konduktor di tempat kita untungnya tidak seperti itu. Bapak ini soalnya juga menjabat sebagai seluruh departemen musik. Otomatis tim choir bertanggung jawab sama bapak tersebut. Kalau bapak ini galaknya sama kayak Chiaki, bisa habis kita semua.
Lucunya pas di bagian Bapak inisial O ini memberi sinyal pada tim choir untuk mulai bernyanyi. Kira-kira begini permasalahannya. Semua lagu tentunya akan diawali musik instrumen terlebih dahulu (entah dari orchestra, gitar, drum, dan keyboard), dan inilah yang menjadi tugas Konduktor untuk memberi sinyal pada masing-masing pemain musik, kapan mereka memulai aksinya. Tapi ketika Konduktor memberi sinyal pada tim choir, semuanya malah sunyi senyap. Soalnya anggota choir buta not balok, apalagi kalo dikaitkan dengan gerakan tangan Konduktor yang di birama ke sekian, dengan gerakan tangan seperti apa kita harus mulai bernyanyi. Kita semua bukannya nyanyi seperti yang diminta Konduktor, tapi malah diam bengong.
Wah lucu banget deh. Udah gitu suara kami fals banget. Benar-benar beruntung, kami mempunyai pemimpin seperti beliau yang sabarnya panjang banget, dia ngga pernah marah loh. Gw nggak kebayang deh. Bapak ini urusannya banyak. Ngatur satu tim orchestra aja mumet banget, apalagi kalau buat aransemen lagu baru, dan ngatur tim pemain musik yang lain. Ketua suku kami aja bilang kalau bapak itu stres berat dan mewajibkan kita bernyanyi bagus agar bebannya berkurang satu.
And, gw ngga pernah liat bapak itu marah.
Hebat!
Kecuali, sama drummernya. Orang-orang senior sih pada bilang kalo si drummer emang pantas mendapatkannya, tapi gw nggak ngerti apa maksudnya. FYI, drummernya itu cewek loh. Jarang-jarang kan ada drummer cewek? Gw aja kagum kok, sekaligus bangga ada cewek yang bisa gebuk drum.
Gw pernah kenal juga sih sama drummer cewek yang lain. Duh gw lupa awal dia bermain drum itu bagaimana. Kalo nggak salah sih karena dia ingin masuk dalam tim musik dan secara kebetulan, di rumahnya ada satu set drum nganggur milik kakaknya. Si cewek blasteran Jerman itu pun memulai kariernya sebagai drummer dan hasilnya lumayan, dia pernah manggung di beberapa tempat (yang gw lupa--di mana aja tempat manggungnya. Kalo ga salah sempet manggung bareng band lokal ternama, tapi gw takut salah info ah). Sayangnya, permainan cewek cantik ini diremehin banyak orang, entah itu orang luar yang nggak dikenal, atau sama anggota bandnya sendiri. Dia sakit hati habis-habisan sampe trauma main drum lagi. Sekarang gw ngga tahu lagi deh kabarnya gimana. Yang gw tahu, dia menjadi singer yang baik di gereja.
Gw sempet mikir tentang drummer cewek di tempat kita, ’Apa permainan dia juga diremehin sama orang-orang?’ Tapi para seniorku malah membantah, katanya si drummer pantas mendapatkan cacian, omelan karena sifatnya—dengan tambahan, senior2 berkaitan akan menjaga hati untuk tidak melakukannya. Gw pengen tanya lebih jelas lagi, sifat seperti apa sih? Tapi, gw diam saja lah, daripada malah nge-gosip hehehe.
Bener deh. Ga tahu napa. Setiap orchestra memulai aksinya, bulu kuduk gw merinding, terutama di suara biolanya. Well, gw akui gw emang orang awam soal musik. Asal lihat orang bermain alat musik dan terdengar bagus di kuping gw, gw pasti akan bilang orang itu bagus permainannya. Namun, ukuran ’bagus’ ahli musik itu jauh berbeda dengan ukuran gw.
Gw penasaran apa kata orang ahli musik tentang pemain orchestra tim Hillarious. Gw pernah lihat satu-dua orang pemain biola memainkan gubahan yang dikenal kuping gw (antara Beethoven, Mozart gituh deh) pada saat break latihan, jari-jari mereka yang memegang senar bergerak cepat sekali, dan suaranya udah tentu baguuuuus. I’m proud being a part of this big thing.
Teng-teng. Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Gw harus bangun jam 4 pagi dan berangkat jam setengah tujuh menuju Solo. Begitu datang, kami langsung makan siang, lalu memilih sisi panggung di mana tim choir akan berdiri. Kemudian, kami cewek-cewek choir dipanggil tim make-up untuk didandani, yang nyatanya malah bengong-bengong di tempat karena tim make-up sedang sibuk mendandani tim dancer yang membutuhkan dandanan dan kostum yang lebih WAH. Kami pun memutuskan untuk memberi polesan dasar make-up sendiri, yaitu foundation tebal putih sampai ke bibir dan bubuhan bedak tabur, padat.
BAHKAKAKA kami kelihatan seperti hantu. Sebalnya sewaktu kami dalam muka yang seperti itu, malah disuruh datang ke panggung untuk gladiresik bersama tim orchestra. Beberapa teman gw teriak histeris, nggak mau keluar. Tapi apa boleh buat, itu adalah titah dari para petinggi. Kita semua akhirnya melenggang, melewati tim orchestra yang ketawa-ketiwi melihat penampilan muka hantu kami semua. Grrrr, sebal banget. Panggung tim pun dirubah. Kami disuruh berdiri di sisi panggung paling dalam—yang notabene, panasnya luar biasa karena di belakang dan di atas kami terdapat lampu-lampu besar warna-warni. Kami juga harus ekstra hati-hati ketika bergerak karena tepat sejengkal, merupakan pinggir panggung. FYI, tinggi panggung antara 3-4 meter. Kalau jatuh kan’ lumayan bonyok.
Parah banget dah. Kami semua gladiresik 3 jam tanpa persiapan sama sekali. Kita nggak punya air dan sesuatu untuk dijadikan kipas. Tiga jam nyanyi tanpa air mah mampus kale. Wuoh, kita langsung susun rencana deh untuk nyusupin minum dan kipas ke panggung sebelum konser dimulai.
Dan emang sih, semuanya sepadan. Ya latihannya, ya keringatnya, make-up, dan kerja keras semua tim beserta para pemimpin kita. Konser berjalan sukses, padahal jantung gw dag-dig-deg, takut si drummer buat kesalahan lagi kek di dalam latihan dan gladiresik. Nyatanya, semua sangat lancar, walau suara gw (yang lagi-lagi jadi kendala) sumbang sangat. Entah ya, rasanya kalau di atas panggung, kekuatan suara yang biasa gw pake di saat latihan nggak pernah bisa kedengeran sama sekali. Gw harus pacu suara sekencang-kencangnya, sampe gw lupa pake teknik nyanyi.
Ah payah.
Tapi ada lucunya juga, karena anak choir yang lain ada yang terlalu semangat nyanyi sampe kelebihan satu baris nyanyinya, atau suara-suara aneh lainnya yang buat kami mati-matian menahan tawa ketika mulut sedang bernyanyi di saat bersamaan.
Di atas semua itu, sehari setelah konser berlangsung. Atau di siang hari sebelum gw menulis tulisan ini, Konduktor kami yang merupakan ketua seluruh departemen memuji-muji tim choir.
”Choir, kemarin kalian bagus sekali. Saya baru saja melihat video rekamannya tadi. Sempurna.”
Akhirnya, Ketua suku choir tersenyum penuh puas. Ternyata, ketidaksempurnaan kami telah ditutupi oleh kuasa Tuhan, agar menjadi sempurna. Pujian dari Konduktor teramat sangat berarti bagi kami, setelah kritik demi kritik pedas menelanjangi ketidaksempurnaan kami selama ini.
Usaha keras kami terbayar sudah.
Semua orang tampak sangat luar biasa.
Aku bangga menjadi bagian di dalamnya.
Ditunggu yah, kegiatan luar biasa Hillarious Orchestra and Impacters lainnya. Jangan lupa untuk mengikut-sertakan aku lagi hehehe.
Kamis, 10 September 2009
ugh
Udah satu jam gw nangis, air mata gw ga bisa berhenti. Ya, ada sesuatu terjadi. Gw ngga mau bilang apa masalah gw, tapi masalah gw lumayan sangat besar, karena kalo orangtuaku tahu, mereka akan menghina gw dengan kata-kata tidak berperi-kemanusiaan lagi seperti biasanya.
Gw ngga tahu mesti gimana lagi. Gw udah capek begini terus. Nggak, gw ngga mau mati. Tapi, gw benar-benar CAPEK. BANGET. Selalu aja ada masalah dalam hidup gw, dan yang paling gw benci adalah diri gw yang lemah, yang selalu kalah sama masalah.
Sekarang, gw pengen banget telpon nyokap dan bilang, "Mom, I wanna give up." Dan sebelum kata-kata kotor keluar dari mulutnya, gw juga akan bilang, "And part of it, it's all your fault."
Gw pengen peluk seseorang, dan nangis sepuas-puasnya.
Selama tiga minggu di rumah, GW DEPRESI. Bukan stres lagi, tapi depresi. Gw belakangan sering ngga nangkep apa kata orang, gw lebih suka menyendiri, bengong.
Well, whatever. Gw udah kayak mayat hidup. Makan aja ogah.
Gw ngga tahu mesti gimana. Ngga tahu....
Gw ngga tahu mesti gimana lagi. Gw udah capek begini terus. Nggak, gw ngga mau mati. Tapi, gw benar-benar CAPEK. BANGET. Selalu aja ada masalah dalam hidup gw, dan yang paling gw benci adalah diri gw yang lemah, yang selalu kalah sama masalah.
Sekarang, gw pengen banget telpon nyokap dan bilang, "Mom, I wanna give up." Dan sebelum kata-kata kotor keluar dari mulutnya, gw juga akan bilang, "And part of it, it's all your fault."
Gw pengen peluk seseorang, dan nangis sepuas-puasnya.
Selama tiga minggu di rumah, GW DEPRESI. Bukan stres lagi, tapi depresi. Gw belakangan sering ngga nangkep apa kata orang, gw lebih suka menyendiri, bengong.
Well, whatever. Gw udah kayak mayat hidup. Makan aja ogah.
Gw ngga tahu mesti gimana. Ngga tahu....
Sabtu, 05 September 2009
Psychic
Belakangan di rumah, gw selalu nonton acara-acara Psychic atau paranormal kayak “America’s Psychic Challenge” atau “Psychic kids”. Buat yang nggak pernah nonton acara ini, gw jelasin dikit deh.
Acara “America’s Psychic Challenge” itu berisi tentang tantangan-tantangan untuk semua paranormal professional. Beberapa pesertanya ada yang merupakan paranormal yang dipakai FBI loh. Ada juga yang jadi private investigator, buka praktek pribadi, dll. Dalam acaranya sendiri ada 3 tantangan yang harus dilewati peserta untuk mendapatkan $100.000 US dollar. Tantangan pertama biasanya tentang hal yang sepele dan nggak penting, tapi susah. Bayangin aja, tesnya disuruh menebak satu nomor pintu di antara ratusan pintu yang dihuni salah satu kru di dalam rumah sakit kosong. FYI, rumah sakit tersebut juga berhantu. Walau semua peserta ngga ada yang benar, tapi rata-rata cuma beda satu-dua pintu doang. Ajegile, orang normal mah pasti nebaknya ngaco wakakaka. Di episode yang lain, tantangannya berbeda. Peserta disuruh menebak satu di antara 4 orang yang memiliki catatan kriminal. Tahap ini nilai bulatnya 35 poin.
Di tantangan kedua, biasanya tantangannya bersifat cocok-mencocokkan alias miss and match. Misalnya, mencocokkan 4 suami-istri, atau 4 anjing dengan pemilik. Kebanyakan peserta mengeluh karena hal miss and match seperti ini bukan bidang mereka. Poin yang didapat mereka biasanya sedikit banget, antara 5-15 poin dari 25 poin.
Nah, tantangan ketiga inilah yang paling susah. Tapi bagi para psychic, agak gampang-gampang susah. Di tahap ini, para peserta dibawa ke TKP alias Crime Scene tanpa keterangan apapun mengenai peristiwa apa yang telah terjadi di sana. Mereka sendiri yang harus menjelaskannya. Dimulai dari jenis kelamin korban yang tewas, posisi korban sewaktu ditemukan, penyebab kematian, kehidupan korban, dll. Nilai bulat tahap ini 45 poin yang dinilai oleh keluarga korban atau CSI -- tim investigasi kasus kriminal.Yang buat gw merinding, semua peserta rata-rata benar. Tapi ada juga 1-2 orang yang 100% miss. Beuh, paranormal bohongan kali ya? Jijaynya, ada yang ngaku buka praktek selama 14 tahun, tapi nggak bisa tahu si korban matinya kenapa.
Dan ada juga yang bercerita sampai ke detil-detilnya kayak masa kecil si korban, bagaimana perasaan si korban sebelum meninggal, rahasia-rahasia si korban, dll. Kalau udah kayak gini, biasanya semua keluarga korban yang jadi juri pada nangis semua. Gw juga sampe ikutan nangis. Sedih-sedih sih.
Yang kedua adalah acara film dokumenter yang paling gw suka, yaitu “Psychic Kids”. Seperti judulnya, anak-anaklah yang menjadi paranormalnya. Film pendek ini mengisahkan kehidupan anak-anak spesial yang tentunya berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Salah satu anak bernama Faith, mengaku mulai melihat sesosok anak kecil yang tidak bisa dilihat orang lain sejak dia berumur 5 tahun. Faith bahkan berteman dengan anak kecil itu (namanya Freddie) selama 5 tahun lebih tanpa ngomong-ngomong sama ibunya.
Sampai suatu ketika, Faith bertemu dengan ibu Freddie yang jahat, bernama Elizabeth. Faith bercerita kalau Freddie dibunuh ibunya sendiri di tahun 1886. Mungkin karena sifat Elizabeth itu tukang nyiksa, hantu betina ini juga suka gangguin Faith malam-malam. Faith dipukul, dijambak, dicakar sampai anak malang itu trauma tidur sendirian. Karena nggak tahan, Faith akhirnya ngaku sama ibunya. Reaksi ibunya malah sedih banget. Beliau bercerita keadaan anaknya sambil nangis-nangis. Dia takut kalau Faith mengalami sakit mental karena menurut dia Freddie itu nggak nyata. Tauknya, Freddie dan Elizabeth Stuart itu benar-benar ada. Nama mereka berdua tercatat di catatan penduduk kantor negara bagian tahun 1880-an.
Anak yang lain bernama Ahli (ini nama orang loh). Menurut gw, dia yang paling keren. Dia bisa mengukur usia orang-orang yang dilihatnya. Katanya dulu dia suka sembarangan bilang ke beberapa orang tertentu kalo umur mereka dalam hitungan hari dan kemudian mereka benar-benar meninggal. Kontan, semua orang yang tinggal di lingkungan yang sama, benci dia dan menyebut Ahli ‘pembawa sial’. Dia juga bisa melihat aura orang lain yang menandakan kesehatan, sifat dan mood. Ahli bisa langsung mengalami migren parah ketika ia melihat orang yang memiliki aura negatif.
Masih ada satu anak lain, tapi gw lupa namanya. Jenis kekuatannya hampir sama kayak Faith, tapi tidak sekuat Faith dan dia juga bisa sedikit meramal.
Kesan gw setelah melihat semua acara ini, gw sangat kaget buangeeet. Contohnya seperti paranormal di America’s Psychic Challenge ketika berusaha mengetahui kasus kriminal di TKP. They don’t actually see ghost, but they feel something’s going on in that place. Dan proses itu sama persis seperti yang gw alami. Faith juga begitu, walau dia emang bisa melihat hantu, tapi cara dia mengetahui nama-nama hantu lain di rumah berhantu bukan karena hantu itu sendiri yang bilang. Kalau gw gambarin dengan yang gw alami, well… ada semacam gambaran atau kadang emang sesuatu yang bukan berasal dari diri gw whispering something into my head. Tapi buat gw, hal-hal kek gini jarang banget kejadian, kecuali kalau….
Pertama, gw dasarnya orang yang ga pedulian ama lingkungan. Tentu aja gw juga ga peduli ada hantu apa kaga di tempat gw. Sebodo amat! Toh mereka juga takut ama gw. Tapi, kalau ‘keberadaan’ mereka itu mengganggu, dalam artian suka ‘menunjukkan’ kehadirannya kayak jalan pletak-pletok di koridor yang ga ada orang, menimbulkan suara nangis-nangis, dan lainnya, baru deh sinyal hantu gw keluar. Ya gimana kagak? Denger begituan jam 2 malam kan serem banget, dan gw pernah ngalamin gituan. Nah, gw biasanya langsung bisa rasain ‘roh gentayangan’ yang kek gini, walaupun gw baru menjejakkan kaki gw untuk pertama kalinya di suatu tempat.
Ngga usah ngomong kalo tempat itu angker atau gimana, gw tau kok. Ciri fisik hantunya juga biasanya langsung kekirim ke otak gw. Lucunya, gw ngga ngerasa ngeri sama roh-roh pengganggu itu pas gw ‘ngerasain’ kehadiran mereka di siang bolong. Mau mereka sebesar buldozer kek, setinggi pohon kelapa kek, atau suka celakain orang sampe mati kek, gw nggak takut. Tapi kalau udah malam, gw bisa sampe kencing di celana. Wakakakaka. Soalnya ada temen gw yang ‘sense’-nya lebih tajam dari gw, bahkan bisa ngomong juga sama makhluk begituan. Temenku itu akan ketakutan setengah mati kalau ngerasain ‘roh’ yang menyeramkan (tidak seperti aye, dia tidak mengenal siang ataupun malam). Dijamin, dia akan catat tempat angker itu di dalam otak dan ngga bakal datang lagi ke sana. Dibayar mahal pun dia tetep ngga mau. Tapi, bener deh. Ga tau ya kenapa. Menurut gw, ‘kehadiran’ mereka yang awalnya tidak seram (buat gw), jadi seraaaaam super MAX setelah jam 1 malam sampe jam 3. Kesimpulan gw seh, kekuatan mereka bertambah kuat di jam segitu (ini menurut gw loh ya. Ga tau bener atau salah).
Tapi seringnya, kalau kehidupan ‘iman’ gw lagi bagus (rajin saat teduh, berdoa, and pelayanan), gw 100% nggak akan takut ke tempat yang angker (tempat yang hantunya serem-serem banget). Malah yang gw rasain, mereka ngga berani deket-deket gw. Tapi kalau kehidupan iman gw kering kerontang, gw langsung ketakutan dan menjerit-jerit ngga karuan pas sinyal gw ngerasain ‘mereka’, meskipun mereka Cuma nongkrong doang dan ngga ada niat gangguin gw.
Yea, makanya itu, teman-teman. Rajin-rajinlah berdoa biar semua setan takut sama kita. Hehehehe.
Acara “America’s Psychic Challenge” itu berisi tentang tantangan-tantangan untuk semua paranormal professional. Beberapa pesertanya ada yang merupakan paranormal yang dipakai FBI loh. Ada juga yang jadi private investigator, buka praktek pribadi, dll. Dalam acaranya sendiri ada 3 tantangan yang harus dilewati peserta untuk mendapatkan $100.000 US dollar. Tantangan pertama biasanya tentang hal yang sepele dan nggak penting, tapi susah. Bayangin aja, tesnya disuruh menebak satu nomor pintu di antara ratusan pintu yang dihuni salah satu kru di dalam rumah sakit kosong. FYI, rumah sakit tersebut juga berhantu. Walau semua peserta ngga ada yang benar, tapi rata-rata cuma beda satu-dua pintu doang. Ajegile, orang normal mah pasti nebaknya ngaco wakakaka. Di episode yang lain, tantangannya berbeda. Peserta disuruh menebak satu di antara 4 orang yang memiliki catatan kriminal. Tahap ini nilai bulatnya 35 poin.
Di tantangan kedua, biasanya tantangannya bersifat cocok-mencocokkan alias miss and match. Misalnya, mencocokkan 4 suami-istri, atau 4 anjing dengan pemilik. Kebanyakan peserta mengeluh karena hal miss and match seperti ini bukan bidang mereka. Poin yang didapat mereka biasanya sedikit banget, antara 5-15 poin dari 25 poin.
Nah, tantangan ketiga inilah yang paling susah. Tapi bagi para psychic, agak gampang-gampang susah. Di tahap ini, para peserta dibawa ke TKP alias Crime Scene tanpa keterangan apapun mengenai peristiwa apa yang telah terjadi di sana. Mereka sendiri yang harus menjelaskannya. Dimulai dari jenis kelamin korban yang tewas, posisi korban sewaktu ditemukan, penyebab kematian, kehidupan korban, dll. Nilai bulat tahap ini 45 poin yang dinilai oleh keluarga korban atau CSI -- tim investigasi kasus kriminal.Yang buat gw merinding, semua peserta rata-rata benar. Tapi ada juga 1-2 orang yang 100% miss. Beuh, paranormal bohongan kali ya? Jijaynya, ada yang ngaku buka praktek selama 14 tahun, tapi nggak bisa tahu si korban matinya kenapa.
Dan ada juga yang bercerita sampai ke detil-detilnya kayak masa kecil si korban, bagaimana perasaan si korban sebelum meninggal, rahasia-rahasia si korban, dll. Kalau udah kayak gini, biasanya semua keluarga korban yang jadi juri pada nangis semua. Gw juga sampe ikutan nangis. Sedih-sedih sih.
Yang kedua adalah acara film dokumenter yang paling gw suka, yaitu “Psychic Kids”. Seperti judulnya, anak-anaklah yang menjadi paranormalnya. Film pendek ini mengisahkan kehidupan anak-anak spesial yang tentunya berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Salah satu anak bernama Faith, mengaku mulai melihat sesosok anak kecil yang tidak bisa dilihat orang lain sejak dia berumur 5 tahun. Faith bahkan berteman dengan anak kecil itu (namanya Freddie) selama 5 tahun lebih tanpa ngomong-ngomong sama ibunya.
Sampai suatu ketika, Faith bertemu dengan ibu Freddie yang jahat, bernama Elizabeth. Faith bercerita kalau Freddie dibunuh ibunya sendiri di tahun 1886. Mungkin karena sifat Elizabeth itu tukang nyiksa, hantu betina ini juga suka gangguin Faith malam-malam. Faith dipukul, dijambak, dicakar sampai anak malang itu trauma tidur sendirian. Karena nggak tahan, Faith akhirnya ngaku sama ibunya. Reaksi ibunya malah sedih banget. Beliau bercerita keadaan anaknya sambil nangis-nangis. Dia takut kalau Faith mengalami sakit mental karena menurut dia Freddie itu nggak nyata. Tauknya, Freddie dan Elizabeth Stuart itu benar-benar ada. Nama mereka berdua tercatat di catatan penduduk kantor negara bagian tahun 1880-an.
Anak yang lain bernama Ahli (ini nama orang loh). Menurut gw, dia yang paling keren. Dia bisa mengukur usia orang-orang yang dilihatnya. Katanya dulu dia suka sembarangan bilang ke beberapa orang tertentu kalo umur mereka dalam hitungan hari dan kemudian mereka benar-benar meninggal. Kontan, semua orang yang tinggal di lingkungan yang sama, benci dia dan menyebut Ahli ‘pembawa sial’. Dia juga bisa melihat aura orang lain yang menandakan kesehatan, sifat dan mood. Ahli bisa langsung mengalami migren parah ketika ia melihat orang yang memiliki aura negatif.
Masih ada satu anak lain, tapi gw lupa namanya. Jenis kekuatannya hampir sama kayak Faith, tapi tidak sekuat Faith dan dia juga bisa sedikit meramal.
Kesan gw setelah melihat semua acara ini, gw sangat kaget buangeeet. Contohnya seperti paranormal di America’s Psychic Challenge ketika berusaha mengetahui kasus kriminal di TKP. They don’t actually see ghost, but they feel something’s going on in that place. Dan proses itu sama persis seperti yang gw alami. Faith juga begitu, walau dia emang bisa melihat hantu, tapi cara dia mengetahui nama-nama hantu lain di rumah berhantu bukan karena hantu itu sendiri yang bilang. Kalau gw gambarin dengan yang gw alami, well… ada semacam gambaran atau kadang emang sesuatu yang bukan berasal dari diri gw whispering something into my head. Tapi buat gw, hal-hal kek gini jarang banget kejadian, kecuali kalau….
Pertama, gw dasarnya orang yang ga pedulian ama lingkungan. Tentu aja gw juga ga peduli ada hantu apa kaga di tempat gw. Sebodo amat! Toh mereka juga takut ama gw. Tapi, kalau ‘keberadaan’ mereka itu mengganggu, dalam artian suka ‘menunjukkan’ kehadirannya kayak jalan pletak-pletok di koridor yang ga ada orang, menimbulkan suara nangis-nangis, dan lainnya, baru deh sinyal hantu gw keluar. Ya gimana kagak? Denger begituan jam 2 malam kan serem banget, dan gw pernah ngalamin gituan. Nah, gw biasanya langsung bisa rasain ‘roh gentayangan’ yang kek gini, walaupun gw baru menjejakkan kaki gw untuk pertama kalinya di suatu tempat.
Ngga usah ngomong kalo tempat itu angker atau gimana, gw tau kok. Ciri fisik hantunya juga biasanya langsung kekirim ke otak gw. Lucunya, gw ngga ngerasa ngeri sama roh-roh pengganggu itu pas gw ‘ngerasain’ kehadiran mereka di siang bolong. Mau mereka sebesar buldozer kek, setinggi pohon kelapa kek, atau suka celakain orang sampe mati kek, gw nggak takut. Tapi kalau udah malam, gw bisa sampe kencing di celana. Wakakakaka. Soalnya ada temen gw yang ‘sense’-nya lebih tajam dari gw, bahkan bisa ngomong juga sama makhluk begituan. Temenku itu akan ketakutan setengah mati kalau ngerasain ‘roh’ yang menyeramkan (tidak seperti aye, dia tidak mengenal siang ataupun malam). Dijamin, dia akan catat tempat angker itu di dalam otak dan ngga bakal datang lagi ke sana. Dibayar mahal pun dia tetep ngga mau. Tapi, bener deh. Ga tau ya kenapa. Menurut gw, ‘kehadiran’ mereka yang awalnya tidak seram (buat gw), jadi seraaaaam super MAX setelah jam 1 malam sampe jam 3. Kesimpulan gw seh, kekuatan mereka bertambah kuat di jam segitu (ini menurut gw loh ya. Ga tau bener atau salah).
Tapi seringnya, kalau kehidupan ‘iman’ gw lagi bagus (rajin saat teduh, berdoa, and pelayanan), gw 100% nggak akan takut ke tempat yang angker (tempat yang hantunya serem-serem banget). Malah yang gw rasain, mereka ngga berani deket-deket gw. Tapi kalau kehidupan iman gw kering kerontang, gw langsung ketakutan dan menjerit-jerit ngga karuan pas sinyal gw ngerasain ‘mereka’, meskipun mereka Cuma nongkrong doang dan ngga ada niat gangguin gw.
Yea, makanya itu, teman-teman. Rajin-rajinlah berdoa biar semua setan takut sama kita. Hehehehe.
Jumat, 04 September 2009
Miss My Blog
Ah, udah lama banget ga update blog. Rasanya kangen banget. Kemaren ga bisa apdet karena satu dan hal lain yang gak karu-karuan. Pertama, di rumah ga ada jaringan internet. Pas internet nyala, laptop kesayangan gw rusak. Bangkeeeee! Gw ngeluh ama bokap dan sekalian beli laptop baru, soalnya laptop gw kan barang hibahan. Boleh dong gw minta baru?!
Dulu bokap gw bilang, “Jadi, kamu mau minta apa ama saya?” Begonya gw diam aja pas pertanyaan itu muncul. Sekarang pas gw lagi dalam keadaan sangat membutuhkan karena laptop rusak, gw lagi-lagi ditawarin laptop bekas dia. Duh, capek deeeh!!! Gw bukan yang neko-neko orangnya. Tapi masalahnya, bokap gw kan udah janji. Masih mending kalo laptop bekas dia bagus. Ini aja gw sampe mo nangis make laptop dia. Ga enak banget buat ngetik. Udah gitu berat mampus. Emang sih banyak orang bilang merek laptop punya bokap bagus banget. Tapi, kalo buat ngetik? Aduh, keyboardnya keras. Gw mo nangis karena gw dikasih laptop kek gituh. Padahal, gw perlu banget keyboard yang enak buat nulis banyak.
Seriously. I wanna cry right now.
Laptop is my soulmate.
Laptop gw yang sebelumnya udah enak banget. Layarnya besar, ringan dibawa ke mana aja, bahkan bisa diangkat pake satu tangan aja, keyboardnya juga enak. Berbagai macam draft dan lagu fave yang susah banget didapetin ada di sana. Sebel banget gak si?
By the way, enjoy my blog.
God bless.
Dulu bokap gw bilang, “Jadi, kamu mau minta apa ama saya?” Begonya gw diam aja pas pertanyaan itu muncul. Sekarang pas gw lagi dalam keadaan sangat membutuhkan karena laptop rusak, gw lagi-lagi ditawarin laptop bekas dia. Duh, capek deeeh!!! Gw bukan yang neko-neko orangnya. Tapi masalahnya, bokap gw kan udah janji. Masih mending kalo laptop bekas dia bagus. Ini aja gw sampe mo nangis make laptop dia. Ga enak banget buat ngetik. Udah gitu berat mampus. Emang sih banyak orang bilang merek laptop punya bokap bagus banget. Tapi, kalo buat ngetik? Aduh, keyboardnya keras. Gw mo nangis karena gw dikasih laptop kek gituh. Padahal, gw perlu banget keyboard yang enak buat nulis banyak.
Seriously. I wanna cry right now.
Laptop is my soulmate.
Laptop gw yang sebelumnya udah enak banget. Layarnya besar, ringan dibawa ke mana aja, bahkan bisa diangkat pake satu tangan aja, keyboardnya juga enak. Berbagai macam draft dan lagu fave yang susah banget didapetin ada di sana. Sebel banget gak si?
By the way, enjoy my blog.
God bless.
Langganan:
Postingan (Atom)