Cari Rumah !

Ortu dan gw sendiri lagi heboh-hebohnya mengenai rumah. Istilahnya kita lagi ‘hunting’ rumah. Ortu ngebet banget pengen punya rumah di Bandung. Sebenarnya, dari gw kecil mereka kayaknya udah pengen punya rumah di Bandung, tapi mungkin uang kami nggak cukup untuk beli sekedar sekotak tanah. Alasan utama kenapa kita ingin memiliki rumah di kota bunga adalah karena adanya event-event tidak terduga lainnya yang tidak disangka-sangka terjadi sekarang, yaitu di mana dua anak kesayangan ortu gw yang menuntut ilmu di sana sekarang.

Kedua adek gw yang cowok dan cewek sama-sama kuliah di Unpad, tapi kampusnya berbeda. Yang cowok di bandung kotanya (gw ngga tahu namanya apa hehehe), yang cewek ada di jatinangor. Jarak keduanya lumayan jauh, apalagi kalo macet. Gw ogah dah kalo ke bandung dalam keadaan macet. IMO, lebih parah bok daripada Jakarta macetnya.


Gara-gara kedua adik pergi semua, rumah kosong melompong yang hanya diisi oleh nyokap, bokap, dan pembantu. Bokap bahkan selalu pulang jam 12-2 malam setiap hari dan nyokap gw yang sudah ada di rumah jam 3-5 sore dari sepulang kantor sangat merasa kesepian dengan tidak adanya anak-anaknya yang sekedar nemenin nonton sinetron ’Cinta Fitri’ atau temen ngobrol untuk dimarahin, diketawain, disuruh-suruh dari jarak dekat (nyokap malas naik ke lantai 2 manggilin pembantu yang suka tidur lebih cepat), dan akhirnya ia tidak tahan lagi dan memutuskan untuk pensiun dini, padahal dia seharusnya pensiun 3 tahun lagi. Nyokap bilang mau tinggal di kota bunga 5 hari seminggu untuk mengurus dua anak kesayangannya. Dua hari sisanya dia kembali ke rumah di Tangerang, menghabiskan weekend.

Gw ingat dari jauh-jauh hari, bokap udah mempersiapkan tempat tinggal untuk adekku yang bontot (yang cewek, klik di sini kalo mau lihat orangnya. Sewaktu adek gw masih kelas 2 SMA, bokap katanya udah bayar uang muka pembelian apartemen di daerah Depok. Dia sudah yakin banget anaknya yang ketiga akan masuk Universitas Indonesia. Namun sayang, si Opin tidak diterima di Universitas impiannya. Anak manja itu katanya down berat (aka depresi) menerima hasilnya dan bokap yang terlanjur membeli apartemen, masih tidak diketahui bagaimana kelanjutannya. Misalkan gw tanya ke dia, palingan bapak ubanan itu akan bilang, ”Emangnya kenapa kau tanya-tanya? Kamu mau tinggal di sana?” Ogah lah yaw kalo tinggal di daerah yang tidak diketahui rimbanya.

P E N T I N G ! ! !

Kalo anda merasa tinggal di daerah Bandung, tolong beritahukan gw jika melihat dan mengetahui tentang penjualan rumah TANPA PERANTARA.


Lebih singkatnya, rumah seperti ini yang kita mau.


1. Letaknya strategis, berada di antara Bandung kota dan Jatinangor.

2. Harganya bisa dianggap ’pantas’ jika melihat luas tanah, bentuk bangunan dan juga letaknya. Karena kita pernah melihat rumah yang kecilnya seiprit, rumahnya jelek, tapi harganya 3 M.

3. Harga rumah jangan yang mahal-mahal. Duuuh, ga kuat deh kalo harus bayarnya sampai bilangan M segala. Jualan diri pun duitnya tetep ngga mencukupi hihi. Dan kalo terlalu mahal, nanti bokap aye dicurigain sama KPK senga yang selalu masuk-masukin orang ke bui penjara sembarangan tanpe penyelidikan lebih lanjut (KPK nyebelin banget ih. Semua telp/hp bokap disadap diam-diam sampai detik ini. Masa' kita ga punya privasi sih?!)

4. Tempatnya adem dan aman. Kalo terkenal berhantu mah ngga papah, karena biasanya semua hantu takut sama kita. Yang penting tempatnya bagus hehe.

Tolong dong' kasih info ke gw kalo kebetulan melihat ada rumah yang dijual.

Terima kasih.