Senin, 11 Oktober 2010

Happy for You, my dear bff




Sungguh, saya turut bahagia untuk kamu.
Kamu yang nyaris serupa dengan saya.
Mudah terlena dengan kaum adam berkulit pualam dan halus seperti boneka.
Namun mudah pula menghilangkan perasaan suka dari hati semudah menyingkirkan debu dari atas pundak.

Kamu yang sekalinya mencintai seseorang, malah membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melupakannya.
Kamu yang selalu menggunakan intonansi bicara keras saat mempedulikan seseorang.
Kamu yang selalu terbata-bata dan salah tingkah saat berbicara dengan orang yang disukai.

Kamu dan aku. Berasal dari planet yang sama.
Kamu dan aku. Makhluk sejenis yang kebetulan menjadi sahabat.

Ini rahasia. Beberapa tahun lalu, tahukah kamu saya mengalami ’kehancuran mental’ yang luar biasa hebatnya?
Ya, saya baru saja mengalami fase di mana saya mengasingkan diri dan menjauh dari peradaban manusia.
Saat saya bertemu kamu, saya baru saja melakukan terapi dengan psikolog.
Saat saya bertemu kamu, saya selalu membungkus tubuh saya dengan jaket untuk menutupi dua lengan penuh luka-luka sayatan pisau.
Saat saya bertemu kamu, saya memutuskan untuk acuh tak acuh dengan semua orang.

Tidakkah kamu merasa heran mengapa saya nyaris tidak berbicara dengan hampir separuh lebih orang di dalam kelas?
Bahkan, saya nyaris tidak mengetahui nama mereka semua tanpa kamu di sisi saya.
Apa kamu tidak bertanya-tanya dalam hati mengapa saya hanya berbicara dengan kamu dan teman kita yang satu lagi?
Ataukah diam-diam kamu sudah curiga saat saya sering tidak masuk kuliah dan selalu mengasingkan diri di dalam kelas?
Ya ya ya, saya tahu. Mungkin nilai-nilai saya yang bagus nyaris menghilangkan kecurigaanmu.
Atau karena keaktifan saya di kelas yang selalu mendebat dosen membuat kamu merasa kalau saya ini mungkinlah hanya orang pendiam?

Jujur, saya berterimakasih sekali sewaktu kamu, tanpa alasan, membicarakan tentang buku komik yang merupakan hobi saya.
Berawal dari hal sesimple itu kita berkembang menjadi sahabat seperti sekarang.
Memang prosesnya sendiri tidak mudah.
Mungkin kamu tahu ketika saya membicarakan kekuranganmu pada teman kita yang lain.
Saya minta maaf.
Seiring waktu, saya kini tahu siapa yang benar-benar teman, siapa yang bukan.

Ya, sekarang saya turut senang perihalmu.
Kamu yang selalu minta dukungan kami untuk mengejar pria-pria impianmu.
Dari si tuan ’charming-but-jerk’, lalu si tuan ’perfect-smile-and-smooth-skin’, tuan ’pipi babi imut’,
Dan terakhir ini, si tuan-diam-diam-mencuri-hati yang kini menjadi pasangan resmimu.
Saya senang kamu akhirnya mendapatkan seseorang yang benar-benar sesuai denganmu, walau perjuanganmu belum berakhir sampai di sana.
Tapi saya senang...

Kisahmu tidak berakhir seperti kisah saya.
Setidaknya kisahmu menjadi embun penyejuk di hati saya.
Kamu bahagia. Saya juga, sahabat tersayangku.



PS: Tulisan ini terlarang untuk Rosa. Gue tahu lo pasti ngakak guling-guling sambil teriak kencang, ”LEBAY BANGET LO NES!!!!” Plis deh. Mau ditaro di mana nih muka kalo elo ngomong gitu?! Tapi serius, gue benar-benar seneng banget denger elo udah nggak sendirian lagi wkwkwkwk.

Oh ya, tulisan ini juga terlarang untuk my best girl Mon-Mon. Gue tahu lo dengan segala isi dunia kesinisan elo akan berkata apa. Iyeh, gue juga tau elo sirik mampus wkwkwk. Tenang, Mon. Gue juga akan buat hal serupa kalo elo ngga jahat ama gue wkwkwk.

1 komentar:

Tuliskan kesan dan pesan anda. I only receive spam from friends only, please. Thank you.