Kehidupan seorang anak manusia yang tidak biasa dan penuh keganjilan dunia yang misterius.
Selasa, 20 Juli 2010
Yang Aku Butuhkan
Aku tak butuh kata-kata simpati.
Aku tak butuh pandangan mata mengasihani alih-alih merendahkan.
Aku tak butuh harapan kosong yang diucapkan para penjilat.
Aku tak butuh orang yang peduli padaku hanya karena ingin mempertahankan titel 'orang baik'-nya.
Aku tak butuh kerumunan orang-orang yang mengobral ayat-ayat kitab suci di telingaku.
Aku tak butuh orang yang mengorek-ngorek kehidupan pribadiku hanya untuk menjadi pusat informasi media belaka.
Aku tak butuh.
Namun, aku menghargai sebuah senyuman tulus yang hangat karena berusaha menyemangatiku.
Aku menghargai kata-kata sederhana meski hanya satu-dua patah sekalipun.
Aku menghargai sebuah sentuhan tangan di pundakku alih-alih menarik kepalaku yang lelah ke pundaknya untuk menjadi tempatku menangis.
Aku menghargai kesunyian tanpa kata-kata tak berarti, yang dapat melihat ke kedalaman bingkai mataku dan mengerti bahasa kalbu yang menggambarkan betapa hancurnya hatiku.
Aku menghargai sebuah pelukan dari orang-orang tersayangku, yang tanpa kuterjemahkan dalam kata-kata, mengerti akan keadaan jiwaku.
Aku menghargai sebuah belaian lembut di kepalaku, sambil menghembuskan kata-kata lembut di telingaku bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Bahwa aku tidak sendiri.
Bahwa aku memiliki mereka di sampingku.
Dan betapa aku merindukan momen itu.
Momen khayalanku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dan aku pun tersenyum tulus buat kamu .... :)
BalasHapusHorreee pertamax nih ....
kalau gitu ini aku beri pelukan seorang saudara. hhehee..
BalasHapus