Butuh Kerja

Maaf ya untuk para pembaca yang merasa kalau tulisan saya di sini nanti agak menjurus narsis binti najong yang membuat muntah semua orang. Maklum, saya sekalian mau promosiin diri saya hihihi.

Iya nih, saya sangat membutuhkan pekerjaan yang penghasilannya lumayan bisa membayar les bahasa asing, dan semoga saja saya pun tidak perlu lagi menelpon orangtua untuk mengirimkan duit lagi ke rekening. Hiks…hiks….saya pun malu mengakuinya. Harga diri saya udah dalam taraf untuk tidak bisa melakukannya lagi.

Beberapa teman dekat seolah menyepelekan keinginan saya, karena mengira orangtua saya kaya, jadi mereka tidak menganggap serius untuk merekomendasikan saya. Uh—For Your Information, orangtua saya tidak kaya. Memang benar mereka berdua itu punya posisi yang lumayan, apalagi Papa itu pejabat di salah satu badan pemerintah. Tapi, dengan bangga saya beritahukan pada seluruh dunia, Papa dan Mami saya bukanlah koruptor, makanya mereka bukan orang kaya. FYI, jadi pejabat yang benar di pemerintahan itu cuma dapat capeknya doang serta gesekan-gesekan, fitnahan-fitnahan dari pihak yang ‘tidak baik’. (Papaku tiap hari harus menelan kepahitan. Sudah bekerja maksimal nyaris 24 jam, tapi hasil jerih payahnya tidak seberapa. Papa yang malang. Mana dia sering sakit-sakitan pula. Doakan Papa saya ya, teman-teman)

Lalu, jenis pekerjaan yang saya inginkan kalau bisa yang tidak berhubungan dengan dunia Hukum yang saya pelajari, karena saya belum punya gelar….huwaaaaaa…..Tapi, kalau ada tempat yang mau menerima saya yang belum lulus (hiks…hiks...), saya dengan senang hati sambil pingsan kegirangan akan menerimanya.

Yep, cita-cita saya ingin menjadi seorang pengacara yang baik suatu hari. Kalau saya sudah lulus, saya percaya bisa mendapatkan pekerjaan. Mungkin juga suatu anugerah Tuhan, kedua orangtua saya bisa mengenal pengacara-pengacara kondang yang sering nongol di televisi. (Tapi, mungkin kecuali Todung Mulya Lubis dan Hotma Sitompul, saya nggak pernah dengar nama mereka disebut-sebut, tapi jangan-jangan orangtua saya kenal, seperti salah satu nama pengacara populer yang tidak saya sangka adalah salah satu kenalan nyokap).

Tapi, hati saya yang skeptis bertanya-tanya, ‘apa mungkin mereka yang katanya rada-rada mengangkat hidung tinggi-tinggi ke langit itu mau menerima saya dengan kualifikasi yang pas-pasan?’ Yah, biarlah itu menjadi perkara setelah saya lulus nanti. Saya percaya Tuhan pelihara hidup saya.

Dan mungkin, ada juga orang di luar sana yang menyuruh saya memfokuskan diri pada skripsi saya saja. Tidak usah memikirkan pekerjaan dulu. Tapi, justru karena itu, saya kepikiran untuk kerja. Salah satu relatif pengacara kenalan nyokap, menyuruh saya untuk berpenampilan menarik nyaris mendekati selebriti-selebriti yang pengacara itu tangani. Uh, saya tidak jelek, tapi hanya ‘pas-pasan’. Saya butuh duit untuk kawat gigi dan perawatan lainnya. Ini wajib tentunya karena muka saya agak berjerawat dan penuh bekas jerawat, apalagi gigi saya benar-benar hancur tingkat tinggi hahahaha. Saya juga punya banyak pengeluaran yang saya malu untuk menyebutkan jumlahnya yang fantastis sama orangtua.

Jadi, ini memang bukan main-main belaka.


GW. SUNGGUHAN. BUTUH. KERJA.


Lalu, kualifikasi gw apa saja?


Kalau orang lain menceritakan kebagusannya dulu, saya kejelekan dulu saja. Jujurnya, saya ini pemalas, tapi rasa malas ini bisa saya tekan mati-matian ketika saya diberi kewajiban. Tugas apapun bisa kok saya selesaikan tepat waktu dan dengan sebaik-baiknya (karena saya ini perfeksionis maniak), asal diancam tidak diberi makanan atau semacamnya, niscaya pasti semua pekerjaan di tangan saya langsung selesai (makanan adalah ancaman paling kejam di otak saya hehehe). Saya juga sering pelupa, makanya selalu butuh handphone atau buku catatan untuk mencatat semuanya. Saya punya solusinya, pokoknya employer saya nanti harus selalu menyuruh saya mencatat semua perintah employer. Kadang-kadang juga saya bisa ngototan dalam mempertahankan argumen saya, yang ini err....bisa jadi kelebihan dan juga kejelekan. Employer tidak perlu takut kok, saya tidak ekstrim ngototannya dan masih bisa dikendalikan, karena seringnya saya selalu meminta maaf keesokan harinya setelah habis-habisan berdebat.

Kelebihan saya, saya punya banyak ide inovatif di semua hal-hal yang butuh ide yang fresh, aneh dari yang aneh, terutama ide mengenai skenario film misalnya, naskah, cerpen, novel, apapun itu yang memang membutuhkan ide kreatif campur gila-gilaan. Kalau employer merasa ide saya kurang bagus dan butuh yang lebih bagus lagi, employer bisa memancingnya dengan makanan favorit saya dan kamar mandi yang bagus. Pokoknya kalau employer butuh ide keren, bisa menyuruh saya mandi 3-4 jam dulu di kamar mandi tetangga atau di mana pun yang paling bagus.

Saya juga fasih berbahasa inggris, aktif dan pasif. Kata orang sih saya juga ’bisa’ menulis dengan baik. Mungkin tenaga saya bisa dipakai di majalah, rumah produksi film, atau apapunlah itu yang bisa menghasilkan uang halal dan cukup untuk menopang kebutuhan saya. Lokasinya kalau bisa di Jogja saja, kalau di luar kota, bisa sih, tapi di-nego dulu yah, soalnya saya masih harus berhubungan dengan kampus saya di Universitas Gadjah Mada.

Kalau tertarik mempekerjakan saya, hubungin saja yahoo messenger, atau buku tamu di samping kanan ini. Atau ke twitter saja. Yak, taronya di twitter atau plurk saja, karena internet saya masih hancur, jadi nggak bisa online di yahoo messenger.

Uh, dalam nama Yesus, saya pasti bisa dapat pekerjaan yang sesuai minat dan hobi saya dan juga menghasilkan uang yang cukup.

Amin.