Selasa, 27 Oktober 2009

CSI

CSI, stands for Crime Scene Investigation atau terjemahannya ahli forensik. Ngga tahu sejak kapan, tapi gw suka banget sama film serialnya. Kalo pergi ke rental atau ke toko DVD dan bilang CSI tanpa embel-embel, maka anda akan diberikan CSI Las Vegas dari season tahun paling jebot.

Serial CSI lumayan banyak loh. Ada CSI New York, CSI Miami dan tentu aja Las Vegas. Masing-masing sama bagusnya. Dramatic plot, tergantung cerita kasus. Staf beraut muka keras, tangan dingin, pembunuhan, tragis. But personally, I love CSI Miami dibanding yang lainnya. Sayangnya, teksnya masih amburadul yang buat gw pengen benturin kepala ke layar TV pas nonton.

So, Why Miami?

Pertama, It’s a beach, not a boring crowded city. Ada pemandangan lautan biru, dan jenis kasusnya bervariasi, mungkin karena di pinggir pantai. Tapi yang paling gw suka adalah kepala bagian forensiknya yang bernama Horatio Caine. Omai—mai….He’s so cooool.



Dia satu-satunya polisi yang gw anggap keren. Not only about the look. Diam-diam dia udah jalanin berbagai macam peran polisi dari James Bond di daerah Amerika Latin, detektif dan sekarang jadi kepala bagian forensik. Dia nggak hanya nangkapin penjahat dan pecahin kasus sulit, jiwa sosialnya juga tinggi sekali dan ia benar-benar kasih dedikasi gila-gilaan untuk bantuin orang termasuk penjahat yang udah insaf, walau itu artinya ia kehilangan karier atau nyawa sekalipun.


Yang paling keren pas dia tahu dia punya anak laki-laki. Karena dulu si Caine hidup jadi polisi James Bond alias nyamar, ‘istri’nya waktu itu nggak tahu nama asli Caine dan hanya nulisin nama samaran Caine sebagai nama si jabang bayi. And the moment when they meet each other, hiks hiks…mengharukan.



Ada lagi dokter pemeriksa mayatnya yang lain dari yang lain, namanya Alexx Woods. Setiap dia autopsi jenazah, she treats all dead people in a very respective manner. Dia ajak ngomong semua mayat seolah-olah mereka bayinya. “….oh, baby…what happened with you?.....” “…you’re too young…” ......kata-kata seperti itulah yang selalu diucapkan Alexx.

About other CSI, seru juga kok nontonnya. Yang CSI Las Vegas banyak kocaknya karena timnya udah kayak keluarga sendiri sih. Duh, aye masih ngga terima salah satu staff-nya ada yang meninggal. Itu momen paling menyedihkan. Gw sampai nangis berember-ember nontonnya. Kepala forensiknya, si Gill Grissom juga orang nyentrik super aneh yang punya idola fanatik spesies ‘serangga’. Bisa-bisanya si orang gila ini memecahkan kasus dari kegilaannya sama serangga. Hebat!

CSI New York juga bagus. Muka keras semua staff-nya punya kesan tersendiri di kamus gw. Kasusnya juga banyak yang WOW, mungkin karena tempatnya di Big Apple yang punya tingkat kriminal tertinggi di dunia. Worth to watch deh CSI, asal jangan muntah aja kalo liat mayat yang sedikit tak enak dilihat hahaha.


8 komentar:

  1. bener juga alasanmu untuk lebih pilih Miami. Las Vegas dan New York terlalu crowded

    BalasHapus
  2. dokter pemeriksa mayat? hiii...sereeem...

    BalasHapus
  3. kok saya lebih suka CSI New York yah...
    hihiii...

    BalasHapus
  4. heheheh...
    nambah pengetahuan saya nih...

    kirain tadi CSI itu Customer Service International...

    BalasHapus
  5. keren reviewnya nez...ganti template yak?? sama mah punya si Itik,,,kerenan yang kmarin euy.

    BalasHapus
  6. templete ganti nih, Fre...
    keren dah, lebih terang mata liat postinganmu kalo gini hehehe..

    iya, iya...cuma malem bngt nih diputernyaa...
    mupeng deh...tp nguantunya ituu... :(

    BalasHapus
  7. Wah kayaknya asyik yah. Aku jg suka loh film2 ttg forensik. Tegang dan bikin kita ikutan mikir. Yg terjemahannya bagus yg mana ya? Kan ga lucu kalo terjemahannya jelek, kita jd ga tau detailnya dong.

    BalasHapus

Tuliskan kesan dan pesan anda. I only receive spam from friends only, please. Thank you.