Rabu, 07 Oktober 2009

Sakit apa sih?

Banyak banget yang tanya begitu waktu gw minta doa pada mereka sewaktu gw mau menjalani pengobatan yang bernama lain ‘Penyiksaan Mental dan Fisik’ holistik. Gw rada susah waktu jawab pertanyaan itu, karena di keluarga gw sendiri, penyakit gw dianggap aib dan tiap hari di rumah, gw selalu diingatkan akan parahnya penyakit gw itu sampai-sampai gw sendiri muak mendengarnya. Gw ngga mau orang-orang yang tahu penyakit gw juga melakukan hal yang sama seperti orang-orang di rumah, selalu dan selalu mengingatkan gw betapa menyedihkannya hidup gw.

Dan pasti, gw ngga akan pernah mau menjawab pertanyaan itu.

Tapi sekarang—gw pikir, kenapa mesti gw anggap aib penyakit gw? Emang begitu kok keadaan gw yang sebenarnya, lantas apa yang mesti gw sembunyiin? Bahkan, suatu saat nanti penyakit gw ini akan dipakai menyebarkan kemuliaan Tuhan (which I believe, come sooner than I thought). And this is why I wanna tell you people about my disease. Penyakit yang selalu ditangisi nyokap gw setiap ia berbicara ama gw.

Semuanya berawal dari umur gw yang masih dalam hitungan bulan. Nyokap gw sering cerita, betapa tersiksanya dia merawat gw setelah gw lahir. Right away, she knew there was something wrong with me. Gw yang dulu masih bayi, bisa menangis berhari-hari tanpa tidur dan makan. Kakak kandung bokap alias tanteku, suatu hari bahkan mendapat firasat dari mimpi kalo gw akan meninggal nggak lama lagi. Setelah dapat mimpi itu, tante langsung lari ke jalan mencari bemo di jam 4 pagi untuk pergi ke rumah kontrakan yang dihuni bokap-nyokap dulu dan mereka semua berdoa buat gw.

Dari yang gw tangkap dari cerita tante, sepertinya gw ini anak yang dinanti-nantikan oleh seluruh keluarga, karena dalam beberapa tahun menikah, nyokap nggak juga hamil. Ditambah lagi kondisi rumah tangga nyokap-bokap kurang bagus. Mereka setiap hari berantem karena masalah....errr....(nggak etis ah bilang di sini). Status gw pun otomatis menyandang ’anak perekat pernikahan’ semata. Gw satu-satunya faktor pengikat pernikahan mereka pada saat itu. And if I died, maybe they both get divorced and my brother-sister will never born.

Di umur 5-6 tahun, ada sesuatu yang membuat nyokap terkejut setengah mati. Masih ingat cerita yang gw dikasarin pembantu dan akhirnya ketahuan orangtua sehabis gw kesiram air panas? Yang penasaran bisa di-klik di sini. Setelah kejadian naas itu, gw terus-terusan dimandiin sama orang. Kadang sama kakak sepupu yang dipanggil khusus dari Sumatera buat ngurus gw, and kadang sama nyokap sendiri. Saat itu, nyokap gw menemukan penganehan di badan gw. Umur gw masih kecil, tapi ada benjolan di dada gw dan itupun cuma sebelah doang. Nyokap pun tanya sana-sini untuk cari dokter ahli yang bener-bener ahli untuk memeriksa keadaan gw.

Beuh.

Kecurigaan nyokap gw terbukti secara medis.

I have breast tumour.


Mumpung masih jinak, dokter menyarankan untuk operasi. Gw nggak gituh ngerti sih waktu itu. Tapi buat gw kedengarannya asik banget buat masuk rumah sakit dan gw pikir keren bisa pake seragam pasien rumah sakit gituh. Photobucket

Gw pun kecewa nyokap malah menolak saran dokter dan membawa gw ke tempat yang mengenalkan ”Rasa Sakit Mental dan Fisik”, dia bawa gw ke tempat pengobatan alternatif. Gw tanya kenapa.....sambil memasang mata kek gini http://www.emocutez.com

Hasilnya, gw malah di-Photobucket

Hiks.....hiks..... habisnya sakit banget. Saraf di kaki dipukul-pukul dan termasuk benjolan di dada gw dibeset sampe biru keunguan. Tangisan gw udah ga didengar lagi sama orangtua dan orang yang ngurutin gw. Trus tiap hari disuruh minum jamu pahit bangeeeeeeet.....dua gelas sehari. Udah gitu banyak banget pantangan makanan. Ga boleh makan permen, coklat, chiki-chiki, mie apapun, nasi goreng tek-tek, bakso, es krim, pokoknya semua makanan yang dijual dan dikemas dalam bungkus plastik, karung goni atau apapunlah itu, yang dijual abang-abang di pinggir jalan nggak boleh dimakan sama sekali.

Gw anak kecil. Nggak boleh itu semua mah neraka kaleee. Terutama es krim dan coklat. Gw mesti nangis-nangis kesetanan dulu baru dibeliin. Tapi emang dasar azab perintah orangtua kali ya? Setiap gw makan makanan yang dilarang, perut gw langsung ngga enak dan seketika itu juga gw bisa langsung muntah di tempat.

Sebagai informasi, tempat pengobatan alternatif itu jauhnya minta ampun, di Tanjung Priok. Apalagi kalau ditambah sama jalur perjalanan pulang yang melewati Pondok indah-Ciputat. Jalur itu dulu hampir tiap hari langganan macet yang ngga bisa gerak sejengkal pun berjam-jam. Gila! Ini mah penyiksaan kuadrat. Mana lagi sakit, pulang pun nggak bisa langsung istirahat. Tapi yang capek bukan gw doang, orangtua gw yang antar-jemput tiap hari juga capek lahir-batin. Pengobatan gw pun harus direlakan tidak selesai tuntas seperti harapan, walau hasil pengobatan itu udah kelihatan banget.

But, that tumour still resides in me.

Beranjak ke smp, gw dibawa ke dokter lagi dan di-rontgen. Nggak tahu kenapa tulang punggung gw membengkok err……lupa berapa derajat. Tulang punggung sebelah kelihatan menonjol banget. Dokter bilang sih itu karena ‘habit’, walau gw membela diri kalau tulang punggung gw membengkok karena pernah jatuh dari pohon beberapa tahun silam (anak-anak manis. Saran nih, kalo manjat-manjat tinggi trus jatuh, langsung bilang papanya ya dan langsung di-rontgen supaya tidak ada komplikasi yang malah ngga bisa diobatin kalau sudah terlalu lama.)

Oleh dokter, gw Cuma disuruh untuk senam-senam sederhana, tapi sangat menyiksa buat orang yang punya kondisi seperti gw. Komplikasi tulang bengkok ini pun semakin parah karena gw sering sesak nafas dan jantung mengalami tekanan berat seolah-olah ada pisau menusuk langsung ke dada. Nyokap yang skeptis sama ilmu medikal, melarikan gw ke pengobatan alternatif lagi. Yep, lagi-lagi gw ‘disiksa’ secara tidak beperi-kemanusiaan Photobucket

Menurut ilmu pengobatan alternatif, tulang gw membengkok karena tumor yang dulu tumbuh di dada dahulu. Dan karena pengobatannya tidak tuntas, tumor itu malah terdorong ke belakang dan mempengaruhi tulang.

Lagi-lagi karena pengobatan alternatif membutuhkan kesabaran dan ketelatenan, kami tidak melanjutkan pengobatan ini. Jauh bok tempatnya. Wuih.

Kemudian beberapa tahun, penyakitku semakin parah. Ga tau deh, padahal aye selalu sembunyiin kalo lagi sakit, tapi nyokap selalu tahu aye sering sesak nafas dan sakit jantung. Hampir setiap hari pula kepala pusing sekali, sampe gw ngga bisa bedain lagi yang mana migrain, yang mana vertigo, yang jelas pusing sekali seolah-olah seluruh dunia berputar-putar di depan mata gw. Tapi gw tahu, gw harus tahan itu semua.

Nyokap bawa gw ke dokter lagi, tapi ini kenalan pribadi sih. Kita juga awalnya nggak tahu kalau ternyata dia seorang dokter ahli saraf yang mengenyam pendidikan seluruh gelar kedokteran di negeri kincir angin. Dia tidak seperti dokter-dokter lain yang memberi obat kimia, tapi dia kasih obat-obat alami yang malah merupakan bahan obat yang dipakai untuk membuat obat tertentu. Kayak misalnya obat untuk penyakit leukimia memakai bahan daun kina contohnya, tapi dicampur oleh bahan kimia. Nah, dokter ini hanya memberikan bahan obatnya saja, tapi tidak obat instan yang sudah dicampur bahan kimia.

Ngerti kan’?

Hehehe.

Dokter ini ternyata mengkonfirmasi teori ilmu pengobatan alternatif yang sebelumnya gw jalani. Penyebab penyakit gw bukan ’habit’ seperti yang dikemukakan oleh dokter medis, melainkan sel-sel kanker yang di dunia kedokteran luar negeri memiliki sebutan sendiri untuk kasus seperti gw. Di Indonesia, kasus seperti gw belum dikenal katanya. And my disease is a lot worse than what my mom and I thought.

Jenis penyakit gw kalau dirontgen nggak akan kelihatan, kecuali dioperasi, padahal sel kanker menggerogoti tiap ruas sendi tulang punggung gw dan merambat hingga ke sel saraf yang ada di kepala, dan itulah sebabnya gw sering migrain/vertigo. Dan itulah sebabnya gw rada telmi, dan itulah sebabnya gw pelupa. Dokter itu bilang tiap-tiap tahap yang akan dilewati orang berpenyakit seperti gw, and my mom told me how fragile she is when she knew I’ve already in a….’scary’ term.

Penyakit gw intinya nggak akan buat gw mati, tapi yang jelas dan yang sudah pasti, penyakit ini akan membuat gw jadi orang cacat.

That’s the fact that my mom don’t wanna bear.

Di sini, dokter kasih gw bahan-bahan obat yang biasanya diapakai ilmu kedokteran untuk merangsang sel saraf. Itu loh yang paling sering dipakai di obat-obatan saraf. Ginkgo ya kalo ga salah?

Warnanya merah kayak sirup marjan manis kalau direbus. Awalnya gw kira obatnya bakal manis kayak sirup, tapi sialaaaan warnanya MENIPU. YA TUHAN GUSTI, TUH OBAT LEBIH PAHIT DARI JAMU PAHIT YANG PERNAH GW MINUM. Kalo anda berpikir sudah mampu dan biasa meminum jamu pahit, cobalah rebusan air tanaman Ginkgo, dijamin pasti bakalan pengen muntah. Gw kan’ juga udah biasa minum jamu pahit soalnya, tapi gw ngga bisa tahan minum rebusan tanaman sialan itu.

Selama berobat, gw rutin juga cek darah dan cek semuanya sampe bosan lengan ditusuk-tusuk jarum suntik gede dan tes urin segala. Ah ribet, tapi memang sudah lumayanlah, walau tidak tuntas lagi sih berobatnya, karena dokter itu lagi punya masalah pribadi yang mengharuskan dirinya main kucing-kucingan sama birokrasi tikus pengerat di kursi panas. Maklum, dokter itu aktivis juga sih. Dulu aja nyaris dibunuh di zaman Soeharto.

Sekarang menemukan lagi satu tempat pengobatan alternatif yang juga…..’menyiksa’. Gw harus pulang melulu ke Jakarta sampai beberapa orang menganggap gw anak manja ngga tahu diri beberapa tahun belakangan. Padahal gw pulang karena disuruh nyokap yang selalu ngomel-ngomel karena sikap cuek gw sama penyakit sendiri.

Nyokap: Kamu tuh ya ngga sadar kalo penyakit kamu itu parah? Kamu pikir penyakitmu itu sepele? Kalau gitu, untuk apa kita capek-capek ngobatin kamu? Mending kau mati pun itu bagus. Ini kau mau jadi cacat, hah?


Ya gitulah omelan nyokap gw sehari-hari.

Tapi, tenang aja.

Keadaan gw udah lebih baik dari yang kemarin-kemarin kok.

Jauh lebih baik.
Gw sekarang bisa makan es krim dan coklat tanpa mual-mual ngga jelas. Kemarin sih sempat kek keluar dahak berdarah gituh. Tapi, percaya sajalah keadaan gw akan semakin baik. Hehehe.

That’s what I believe. http://www.emocutez.com


PS: Keadaan gw yang membaik juga berkat doa-doa semua orang dan gw mau mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya untuk kalian yang mendoakan aye. Makasih ya, sekarang giliran aye yang mendoakan kalian hehehe.

17 komentar:

  1. speechless. just praying for u. always tell to our Father in heaven about your condition. be patient and never give up, okey?

    BalasHapus
  2. Comeeeent... semoga hidupmu bisa juah lebih baik dari ini.
    Karena gua kangen sama entry blog-blog lo yang lucu nes...
    Hehehe... Nama obatnya kalo nggak salah... Gingko Biloba atau apa gitu... pernah denger aja sih.

    BalasHapus
  3. @teh panih: teng kyuh kaka *peluk* Yep, I will never give up. Nti kaloa ye down, kaka angkatin lagi yeh nyiehehehe

    @el: Jyah, banyak banget sebenarnya yg lucu2 belakangan nyiahahaha. Aye lagi ga mood biru kok. Cuman lagi kepikiran aja buat nulis beginian ga taw kenapah.

    BalasHapus
  4. kamu harus tetap semangat untuk bisa sembuh..keep spirit ya?

    BalasHapus
  5. hey dear..
    I'm back.. dan mulai deh visible.. :D :D :D

    Smua akan terjadi seturut Iman dan percaya mu darlinggg..
    so.. percaya ajah yaah.. aku ikut doa buat kamu..
    kamu pasti sembuhhh total..

    Tuhan kasih cobaan, krna kamu sanggup memikulnya
    krna Tuhan punya rencana indah di balik itu smua.
    Tetap semangat yah..

    BalasHapus
  6. ya ampun Nez... jujur and tulus, gw salut ama lo, dalam keadaan kayak gitu, masi bisa ngejalanin idup dengan penuh senyum and bisa becandaan ma gw dengan lepas :D. Gw baru sekali ketemu ma lo, and gw liat spirit yang tinggi di diri lo Nez, keep it up!! and don't give up!!!...

    BalasHapus
  7. ga tau mo bilang apa lagi selain Alhamdulillah karena kamu masih diberikan kesehatan oleh-Nya. terus semangat ya..ikhlaskan aja semua yang sedang kamu hadapi saat ini sebagai jalan menuju kehidupan yang lebih baik. Big hug for you, dear :)

    BalasHapus
  8. @nietha: keknya pernah ngelihat namamu deh hehehe. Nyiahahaha, aye ngga pernah putus asa kok ampe segitunya. Nyokap aye aja yang lebay. Aye ndiri mah cuek bebek, malah suka makan sembarangan hahahaha. (Kalo nyokap aye tahu, aye bisa digorok idup2 hihihi)

    @Lisna: Yep, betul ituh. Keadaan aye udah membaik kok. Tengs yah.

    @nobi: nyiahkakakaka, gw ga sehebat yang elo bilang, nobh. Yang jelas, saraf aye emg udah putus semua makanya muncul penganehan-penganehan gituh sampe buat ni blog sesuai keanehan aye nyiahkakakaa. Duh enaknya kalo blog aye ada emotnya. Gimana caranya ya nobh? :D *kesempatan dlm kesempitan*

    @Henny: Duh, bagus banget kata-kata elo, hen. Tapi kalo lo liat gw secara langsung, lo pasti narik kata2 elo deh bwakakakakaka. Tanya aja tuh nobi kikikiki.....

    @Ibnu: Iyah. makasih ya supportnya.

    BalasHapus
  9. Mampir ngirim semangat di hari ini,...
    semoga keceriaan senantiasa bersamamu.
    btw, nyokap koq bisa sadis amat sih? gorok idup2??
    jadi serem dengernya.

    BalasHapus
  10. meskipun baru berkenjung beberapa kali...aku doakan semoga kesehatanmu terus membaik dan sembuh total...jangan menyerah ya mbak.

    BalasHapus
  11. Tetep semangat jangan menyerah

    semoga orang2 terdekatmu bisa menguatkan bukan melemahkan ;)

    tetep optimis dan positif dalam menjalani kesibukan good job ! *plok...plok...plok...*
    tepuktangan buat freya...:D

    BalasHapus
  12. kunjungan perdana.

    ya ampun..
    mudah2an cepet sembuh yaa..

    BalasHapus
  13. siang, Freya...bawain buah2an nih.

    BalasHapus
  14. Duh ...Ngak bisa komen deh aku...
    Semoga cepat sembuh .

    BalasHapus
  15. @setiawan: tengs supportnya. Iyah, nyokap aye emang galaknya minta ampun. Kalo aye ketahuan makan yang enggak-enggak, bisa disamain kek kiamat dah.

    @becce: tengkyuh. Eh, btw, aye udah kunjung balik blog ente blom ya? Lupa, hihihi.

    @ajeng: tengs, sistah.

    @yasu: wah, moga2 betah ya di kunjungan pertama. Salam kenal and tengs.

    @kaka panih: hmmmm buah apa dulu? Maunya buah semangka ama mangga doang hehe.

    @Sultan: tengkiyuh.

    BalasHapus
  16. yo yo salut salut..tetep semangat nez! ternyata lo lbh berat dr gw bgt ya..jadi semangat saya! berjuang hyuk hyakk hyukk!! God bless you my darling keke :)

    BalasHapus

Tuliskan kesan dan pesan anda. I only receive spam from friends only, please. Thank you.